Cari sahabat itu ibarat cari pacar, susah-susah gampang. Kadang kita
bisa langsung bertemu sobat yang klop dan nyambung. Tapi ada kalanya,
kita tertipu dengan sikap baiknya. Salah-salah dalam berteman, kita bisa
terjebak dalam lingkaran sahabat ‘palsu’.
Ego tingkat tinggi
Saat
sobat butuh bantuan, kita selalu siap sedia memberikan pertolongan.
Tapi giliran kita minta tolong, sobat selalu kabur duluan. Selalu saja,
ada alasan untuk menolak. Sobat hanya mementingkan dirinya sendiri,
tanpa memperdulikan kita. Yang namanya teman, seharusnya selalu ada saat
kita membutuhkannya, bukan?
Bukan pendengar yang baik
Tiap
kali ngobrol, sobat selalu bersemangat saat menceritakan tentang
dirinya. Tapi ketika kita pengin cerita atau curhat, sobat terlihat
ogah-ogahan dan malas mendengarkan. Sobat malah asyik dengan handphone
atau memperhatikan orang lain. Saat kita minta solusi untuk masalah
kita, sobat hanya menanggapi seadanya dan terlihat cuek. Bahkan sering
kali, tiap kali kita mengajak sobat untuk curhat, dia kerap menghindar.
‘Bocor’ banget
Kepercayaan
itu penting dalam sebuah hubungan persahabatan. Selama ini sobat selalu
jadi tempat curhat kita, tapi ternyata diam-diam sobat membocorkan
rahasia kita.
Memanfaatkan kita
Sebagai sobat yang
baik, apapun kita lakukan untuk sobat. Mulai dari waktu, tenaga, bahkan
barang atau uang. Kalau memang sobat membutuhkan, kita dengan senang
hati akan menolong. Tapi ternyata, apa yang kita lakukan sia-sia karena
apa yang kita lakukan nggak berarti apapun. Begitu dia mendapatkan apa
yang dia mau, kita langsung ditinggalkan. Ternyata kita hanya
dimanfaatkan saja.
Senin, 19 Agustus 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar