Pages

Rabu, 20 Februari 2013

10 Hewan Herbivora Terbuas Dan Berbahaya

Hewan - Hewan pemakan tumbuhan (herbivora) terkenal ramah dan jinak, namun ada sebagaian dari jenis hewan - hewan ini menjadi lebih berbahaya bahakan lebih buas dari hewan karnivora lain... mungkin karena ukuran tubuhnya, ketajaman gigi dan bahkan cakar mereka yang didukung dengan power penuh jika menyerang ... Dan berikut ini adalah 10 hewan herbivora yang seharusnya membuat anda ekstra hati-hati jika menjumpainya ....

Quote:
1.Celeng Liar

Celeng liar tidak sepenuhnya vegetarian; mereka makan binatang kecil seperti serangga, kadal dan katak (pada kesempatan tertentu), dan tidak akan menolak bangkai . Namun, seperti segala jenis babi lainnya, mereka juga menkonsumsi tanaman. Berat badan jantan mencapai 300 kg (meskipun langka, dapat digambarkan beratnya lebih dari 1 ton) dan memiliki gading besar yang tajam dan dapat membuka dengan mudah untuk merobek perut pemangsa. Babi liar jantan dewasa dikenal dapat menangkis serigala tanpa bantuan apapun! Betina memiliki taring yang lebih kecil tetapi juga masih sangat berbahaya, terutama ketika mereka memiliki anak babi untuk dilindungi.

2.Kasuari

Kasuari adalah salah satu burung terbesar di dunia. Mereka tinggal di hutan hujan Australia dan New Guinea dan pandai dalam melakukan banyak hal. Sebagai contoh, lambang di atas kepala mereka adalah burung berongga yang digunakan untuk menghasilkan panggilan dengan frekuensi yang sangat rendah untuk berkomunikasi dengan kasuari lain dalam jarak jauh. Hewan ini masuk ke dalam daftar ini karena Kasuari adalah burung paling mematikan di dunia, meskipun pada umumnya mereka memakan buah. Tetapi ketika diganggu, mereka akan melompat ke udara dengan gaya kung-fu dan menendang musuh dengan cakar kaki dalamnya yang panjang, lurus dan berbentuk seperti keris. Dengan mudahnya mereka mampu mengeluarkan isi perut seorang pria dengan ‘senjata’nya, yang mana telah banyak digunakan tidak hanya menyerang manusia tetapi anjing liar dan bahkan kuda dan sapi!

3.Baboon

Baboon Gelada merupakan monyet yang benar-benar mengesankan, dengan surai yang besar dan wajah datar, unik dan tingal di pegunungan Ethiopia dimana sebagian besar dari mereka makan rerumputan. Biasanya mereka dikenal sebagai hewan yang damai, namun mereka mempunyai ‘senjata’ yang paling menakutkan adalah gigi. Meskipun jarang, mereka pernah menyerang manusia di kebun binatang. Spesies ini dikenal sangat liar dan agresif.

4.Bison

Dengan berat yang mencapai satu ton, banteng Amerika ini adalah salah satu dari dua herbivora berbadan raksasa yang tinggal di Amerika Utara (yang lainnya adalah moose) setelah kepunahan zaman es. Mereka diburu dan hampir punah oleh manusia-manusia zaman sekarang. Namun berkat perlindungan hukum mereka masih bisa ditemukan di taman nasional.
Apa yang kebanyakan orang tidak tahu adalah banteng ini mampu menewaskan wisatawan lebih dari kekuatan beruang dan serigala! Mereka biasanya tidak akan menyerang kecuali jika Anda masuk di ‘wilayah pribadi’ mereka.

5.Gorilla:

Setelah simpanse, gorila adalah hewan yang mirip dengan kita, namun tentunya terdapat perbedaan besar antara mereka dan kita. Gorila punggung perak yaitu Sepertiseorang pria dewasa, biasanya pemimpin kelompok gorila, yang beratnya mencapai 200 kilogram/kadang-kadang lebih, dan memiliki kekuatan minimal 10 orang dewasa. Mereka biasanya vegetarian dan ramah, tetapi jantan dewasa tidak akan ragu untuk menyerang setiap penyusup yang dapat menimbulkan ancaman bagi keluarganya. Dengan ‘senjata’nya yang sangat besar, lengan yang sangat panjang, gigi taring tajam, dan mampu berjalan dua kali lebih cepat dari manusia. Ketika marah, seekor gorila akan sama menakutkannya seperti predator besar.

6.Badak:
Ada lima spesies badak di Afrika dan Asia dan mereka semua berbadan besar, tangguh, cepat marah dan berpotensi mematikan. Tanduk mereka terbuat dari rambut, tapi mereka masih sangat berbahaya jika menggunakannya sebagai ‘senjata’ yang dapat menanduk musuh sampai mati. Badak India juga memiliki gigi tajam dan dikenal dengan gigitannya juga. Dan tentu saja, mereka dapat dengan mudah menginjak-injak Anda di bawah badan mereka (dengan berat yang mencapai tiga ton). Pada dasarnya, cara hidupnya dilengkapi dengan kecepatan yang luar biasa.

7.Kerbau Hutan

kerbau mungkin terlihat seperti sapi raksasa, tetapi mereka sebenarnya herbivora tanah yang paling ditakuti di Afrika. Sangat mudah marah, karena itu hewan herbivora yang berkembang di negeri akan diperintah oleh predator yang kuat seperti singa dan hyena, dan dengan demikian mereka tidak punya pilihan selain menjadi makhluk yang kesulitan sendiri. Dengan badan yang besar, tanduk tajam dan kuku menjadi ‘senjata’ berat yang mematikan, dan mereka adalah salah satu dari beberapa hewan yang akan kembali jatuh ke bantuan seorang “teman”. Jika satu kerbau ditangkap oleh singa atau terluka oleh pemburu, ada kesempatan baik bahwa sisa dari kawanan penyerang akan memungut biaya untuk membantu pasangan mereka.


8.Gajah

Kita terbiasa melihat gajah sebagai hewan yang damai, bahkan dikatakan ramah. Tetapi mereka sebenarnya makhluk liar yang paling berbahaya. Gajah telah membunuh penjaga kebun binatang lebih daripada hewan lain, dan karena ukuran berat dan kekuatann mereka, mereka sangat sulit untuk dihentikan. Gajah akan menyerang karena beberapa alasan; melindungi bayi mereka, tempat mereka, atau hanya ketika mereka berada dalam suasana hati yang buruk. Gajah jantan juga mempunyai kondisi periodik dikenal sebagai musth, di mana kadar hormon mereka meningkat begitu banyak, lalu mereka mengamuk menyerang makhluk yang mereka lihat termasuk singa, badak, dan manusia. Karena itu kebun binatang dan sirkus sering menghindari untuk memelihara gajah jantan.


9.Babi hutan

Memiliki gigi taring yang sangat tajam dan saling menghunus setiap kali binatang itu menutup mulutnya (seperti sepasang gunting). Mereka berkeliaran dalam jumlah kawanan yang sangat besar, hingga 500 atau bahkan 1000 individu. Sama seperti kerbau Cape, jika salah satu anggota kelompok diserang atau ditembak, seluruh kawanan akan membalas. Satu-satunya hal yang harus dilakukan ketika diserang oleh kawanan ini adalah memanjat pohon secepat mungkin, dan di Amerika Selatan beberapa kasus bagian tubuh pemburu hilang atau bahkan digigit-cabik ketika mereka tidak mampu memanjat dengan cepat. predator buas seperti jaguar dan Cougars adalah makhluk yang cukup pintar untuk menghindari kawanan ini. Jika diserang, hanya babai hutan muda atau yang lemah yang akan terpisah dari yang lain.


10.Kudanil

Kuda nil adalah hewan yang paling berbahaya dari semua hewan herbivora di Afrika, membunuh lebih banyak orang setiap tahun daripada singa, macan dan buaya.
Hewan ini teritorial, kuda nil (khususnya jantan) dapat mencapai berat tiga ton atau lebih, dan telah dikenal sebagai yang sering menyerang di atas air di atas air (bahkan membuat perahu dan kayak terbalik) dan di darat, ia dapat berjalan sangat cepat meskipun gemuk. Ia memiliki rahang terbesar dan terkuat dengan gigi taring terpanjang dari spesies mamalia apapun, dan bisa menggigit seekor buaya dewasa.Bahkan hewan ini bisa mengalahkan singa jika si singa terlalu mendekati teretorial mereka, ketika musim kemarau dan singa butuh minum..

Dalam beberapa kasus akibat perkelahian dua jantan kudanil dalam satu kelompok, tidak jarang anak2 mereka terhimpit dan mati

STOP! JANGAN BERPIKIR TENTANG BESOK


Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Sahabat sahabatku  yang dirahmati, dicintai dan dimuliakan Allah SWT.  
Salah satu sifat yang melekat pada diri manusia adalah rasa kuatir. Entah kuatir tentang kecukupan rezeki, datangnya kematian, keterjaminan masa depan, dll. Oleh karena itu agar masa depannya tertata biasanya kita membuat rencana untuk mencapai target yang telah ditetapkan.  
Bagi sebuah perusahaan umumnya berpedoman pada RKAP (Rencana Kerja Anggaran dan Pendapatan) baik itu untuk jangka waktu 1 tahun (pendek), 5 tahun (menengah) bahkan 10 tahun (panjang). Bagi seorang pelajar bercita-cita ingin menjadi yang diinginkan, maka dia kan belajar keras, harus masuk di sekolah favorit mana, masuk universitas mana dan jurusan apa, dll. Manusia wajib berikhtiar dan ini sangatlah manusiawi.



Kita sering mendengar disetiap ceramah keagamaan bahwa manusia wajib untuk berikhtiar dan berusaha kemudian ditambah dengan kutipan ayat dalam Al-Qur’an bahwa “Allah tidak merubah suatu kaum kalau kaum itu tidak merubah nasibnya sendiri” (terjemahan bebas tanpa mengurangi esensinya). Namun banyak dari kita sering menerima penjelasan tersebut  tanpa mencoba membuka kembali ayat tersebut, karena ayat tersebut masih ada kaitannya dengan ayat berikutnya. Coba perhatikan ayat tersebut secara lengkap.
“Sesungguhnya Allah tidak merubah sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tidak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia”. (QS Ar-Rad 13 : 11).
Maksud dari ayat diatas adalah manusia boleh berencana namun bila gagal janganlah kita kecewa, stress, menganggap bahwa Allah tidak sayang dan adil, dll. Dalam suatu hadits Qudsi Allah SWT berfirman: “Manusia boleh berencana, namun rencana-Ku adalah yang terbaik”.
Manusia sering beranggapan bahwa apa yang diinginkan pastilah yang terbaik buat dirinya. Namun dari sisi Allah bisa berbeda, bahwa yang menurut anggapan manusia itu baik belum tentu di sisi Allah baik. Begitu pula sebalik, menurut pandangan manusia sesuatu itu buruk, namun dari sisi Allah justru baik.
“Dan tawakallah kepada Allah! Cukuplah Allah menjadi wakilmu (tempat menyerahkan segala urusanmu) ..” (QS Al-Ahzab 33 : 3).
Rasa kuatir biasanya menyelimuti manusia yang tingkat keimanannya belum sempurna. Dalam perilaku Rosululloh SAW kesehariannya, rasa kuatir sangat jauh darinya, begitu pula dengan para sahabat. Mereka men-sodaqoh-kan kekayaannya untuk perjuangan umat islam dan kemashlatan fakir miskin. Harta bagi mereka hanyalah titipan Allah, dan kewajiban mereka selaku khalifatullah mendistribusikan kepada yang memerlukannya.
Bahkan pernah suatu hari Rosululloh SAW setelah selesai meng-imami sholat pulang tergesa-gesa. Hal ini membuat bingung dan penasaran para sahabat, maka kemudian mereka bertanya, “Ya, Rosululloh, kenapa Anda pulang tergesa-gesa setelah sholat?”. Dengan lembut Beliau menjawab, “Saya teringat masih ada sedikit uang yang tersisa untuk hari ini, maka Aku ingat men-sedekah- kannya”. Subhanallah! Begitu lembutnya hati Rosululloh SAW kepada fakir miskin. Kita yang mengaku sebagai umat Rosululloh SAW, paling tidak harus meniru kehidupan Beliau, meskipun belum sempurna.
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rosululloh SAW itu suri teladan yang baik bagimu..” (QS. Al-Ahzab 33 : 21).
Rosululloh Muhammad SAW dan para sahabat tidak pernah memikirkan apa yang terjadi besok pagi, karena Beliau dan para sahabat yakin bahwa Allah SWT akan menjamin hidup mereka. Bahkan dalam Al-Qur’an, Allah SWT memperingatkan kepada umat Islam tentang hari esok.
“.. dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok .. ” (QS. Luqman 31 :34).
“Dan jangan sekali-kali kamu mengatakan terhadap sesuatu : sesungguhnya aku akan mengerjakan itu besok pagi ..” (QS. Al-kahfi 18 : 23).
Ya … kita sebagai manusia tidak tahu dengan apa yang akan terjadi besok, bahkan untuk hari ini pun, satu jam ke depan-pun, kita tidak akan tahu yang akan terjadi pada kita. Manusia boleh berencana, namun bila apa yang diinginkan tidak tercapai itu semata-mata rencana Allah dan kita ridho aja menerimanya, sehingga hidup menjadi ringan. Mengalir seperti air. Kita ikut kehendak Allah saja, tunduk dan patuh. Sehingga nggak perlu stress, kecewa, ngamuk-ngamuk, mengumbar emosi, dll.
Sedikit pesan dari SC-HSS:
“Janganlah melihat ke belakang hidup kita maka rasa ketakutan akan menyelimuti karena kesalahan dan dosa-dosa kita. Janganlah berpikir tentang besok maka kebingungan akan membelenggu kita. Berpikirlah sekarang ini yang sedang kita jalani dengan tetap menjaga kesadaran (ihsan) kepada Allah SWT”
Demikian sedikit sumbangsih yang dapat saya sampaikan kepada para pembaca dan sahabat. Semoga bermanfaat.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Hidup itu penuh kejutan


Hidup itu penuh kejutan karena kita sama sekali tidak tahu apa yang akan terjadi di depan kita walau hanya dalam jarak satu detik ke depan. Kejutan yang saya maksudkan adalah dalam arti sempit yaitu hanya sebatas yang pada umumnya semua kalangan menganggapnya sesuatu yang negatif dalam kehidupan kita.

Pengalaman selama ini dari orang-orang di sekitar kita juga mengajarkan seperti itu. Seseorang yang sudah mapan dalam pekerjaan tiba-tiba saja terkena PHK, seseorang yang mempunyai track record baik bahkan tampak sholeh baik secara ritual maupun sosial tiba-tiba saja terkuak segala kenakalannya, seseorang yang selama ini bisnisnya lancar tiba-tiba saja dalam sekejap mengalami kerugian yang luar biasa, seseorang yang kelihatan segar bugar tiba-tiba saja ambruk sakit parah, seseorang yang keluarganya tampak adem ayem tiba-tiba saja berantakan, seseorang yang di masa muda jaya tiba-tiba saja di masa tua semua kejayaannya sirna, tiba-tiba saja peternakan uangnya kolaps dihantam krisis ekonomi dengan biang keroknya si amerika, tiba-tiba saja anaknya sakit, tiba-tiba saja keluarganya ada yang mengalami kecelakaan, tiba-tiba saja hartanya dirampok orang, tiba-tiba saja tempat usahanya terbakar, tiba-tiba saja bumi kita digoyang gempa, tiba-tiba saja bumi kita
disembur lahar, tiba-tiba saja bumi kita disemprot lumpur, tiba-tiba saja bumi kita direndam banjir, tiba-tiba yang lain tiba-tiba saja datang dan tiba-tiba saja berbagai tiba-tiba itu datang beruntun. Semua itu bisa terjadi dan sangat mungkin untuk terjadi pada diri kita, pada diri suami atau istri kita, pada diri anak-anak kita, pada diri orang tua kita, pada diri saudara-saudara kita dan pada diri-diri yang lain di sekitar kita. Bahkan yang pasti dan tidak bisa kita tolak, tiba-tiba saja kita mati dan mungkin kematian itu menjemput selagi kita belum benar-benar mengenal tuhan kita yaitu Allah.
Sudahkah kita siap menyongsong berbagai kejutan yang tiba-tiba dalam kehidupan kita ? Siap atau pun tidak, ya harus siap-siap jangan sampai kita mengalami kejutan yang berlebihan, ojo kagetan kata orang-orang tua dulu dan yang utama harus siap adalah hati kita. Hati kita harus kita siapkan untuk menghadapi berbagai kejutan yang tiba-tiba itu dengan sikap sabar, syukur dan ridho, hati kita harus kita siapkan untuk tawakal di setiap awal ikhtiar kita dan agar bisa seperti itu, minimal hati kita harus kita latih untuk terus menerus berdzikir Allah, Allah, Allah…. terus menerus tanpa jeda, karena dzikir itulah yang akan menjaga hati kita tetap bercahaya dengan hidayah Allah. Dengan hati yang bercahaya, insya Allah akal-pikiran kita tetap terang sehingga apa pun yang tiba-tiba datang menghadang tidak terlalu membuat kita terkejut, dapat dengan tenang segera kita carikan solusinya.
Di sela-sela aktivitas, kita berdzikir atau bahkan sambil beraktivitas kita berdzikir, terus menerus menjaga rasa butuh kita kepada Allah, terus menerus menjaga rasa kehambaan kita kepada Allah, sehingga kalau Allah ridho, kejutan yang diberikannya kepada kita tidak disertai adzab sehingga kita bisa menghadapinya dengan tenang, hati bisa sabar, syukur dan ridho, serta akal-pikiran tetap menjalankan tugasnya untuk ikhtiar. Berbagai kemudahan pun insya Allah akan datang mengganti berbagai kesulitan yang telah kita lalui. Aamiin.

Pandangan Islam Tentang Pendidikan


By: Prof. Dr. Achmad mubarok MA
Bagi konselor (agama) yang menangani konseling pendidikan, pertama tama ia harus memiliki wawasan Islam tentang pendidikan. Pandangan Islam tentang pendidikan dapat dirumuskan antara lain.
1. Bahwa belajar merupakan perintah utama dari agama Islam, tercermin pada ayat yang pertama kali turun surat al ‘Alaq 1-4.
artinya: Bacalah dengan nama tuhanmu yang telah menciptakan, yakni telah menciptakan manusia dari segumpal darah, Bacalah dengan nama tuhanmu yang Maha Mulia, yang telah mengajarkan dengan pena, yakni telah mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.
Membaca, secara psikologis mengandung muatan; proses mental yang tinggi, proses pengenalan (cognition), ingatan (memory), pengamatan (perception) , pengucapan (verbalization) , pemikiran (reasoning), daya kreasi (creativity) dan sudah barang tentu proses psikologi.

Secara sosiologis, membaca juga mengandung muatan: proses yang menghubungkan perasaan, pemikiran dan tingkah laku seseorang dengan orang lain. Membaca juga merupakan sistem perhubungan (Communication system) yang merupakan syarat mutlak terwujudnya sistem sosial. Selanjutnya penggunaan bahasa (yang tertulis dan dibaca) merupakan gudang tempat me¬nyimpan nilai-nilai budaya yang dipindahkan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
2. Bahwa ilmu dan orang berilmu sangat dihargai dalam Islam. Apresiasi Islam terhadap ilmu bukan hanya terkandung dalam ajaran tetapi juga terbukti dalam sejarah, terutama sejarah klasik Islam. Dalam al Qur’an disebutkan bahwa orang mu’min yang berilmu dile¬bihkan derajatnya (Q/58:11). Mereka juga diberi gelar ulu al albab, ulu an nuha, ulu al abshar, dan zi hijr.(Q/39:9, Q/59:2, Q/20:54).
3. Memilih ilmu dibanding harta adalah merupakan keputusan yang tepat dan menguntungkan, baik secara moril maupun materiil. Ketika Nabi Sulaiman ditawari Allah SWT untuk memilih ilmu, harta atau kekuasaan, Sulaiman memilih ilmu, dan dengan ilmu maka ia kemudian memperoleh harta dan kekuasaan. Ali bin Abi Talib pernah berkata bahwa ilmu bisa menjagamu, sedangkan harta, engkaulah yang harus menjaganya. Harta jika diberikan kepada orang lain maka harta itu dapat berkurang, tetapi ilmu semakin sering diberikan kepada orang justeru semakin bertambah.
4. Perjuangan di jalan ilmu (sebagai murid, guru atau fasilitator) akan memudahkan jalan menuju kebahagiaan surgawi.
artinya: Barangsiapa memilih jalur ilmu maka Allah akan memudahkan jalan baginya ke surga. (H.R.Turmuzi)
5. Pertanggungjawaban ilmu adalah pada seberapa jauh mengamalkannya.
artinya: Ilmu tanpa amal bagaikan pohon tak berbuah.
artinya: Kelak di akhirat, manusia tidak bisa berkutik sbelum mempertangung jawabkan empat hal, (1) tentang umurnya, untuk berbuat apa saja, (2) tentang masa mudanyya untuk mempersiapkan apa saja, (3) tentang ilmunya, seberapa jauh ia mengamalkannya, dan (4) tentang harta, darimana ia memperoleh dan untuk apa harta itu digunakan. (Hadist).
6. Orang ‘alim yang tidak mengamalkan ilmunya, secara moral dosanya lebih besar dibanding orang kafir (yang memang tidak memiliki ilmu). artinya: Orang ‘alim yang tidak mengamalkan ilmunya, akan disiksa lebih dahulu (di akhirat) sebelum siksaan bagi penyembah berhala (Zubad).
7. Pendidikan harus diorientasikan ke masa depan, untuk menyongsong dan mengantisipasi perkembangan mendatang.
artinya: Didiklah anak-anakmu berenang dan memanah,sesungguhnya anak-anakmu itu akan hidup pada zaman yang bukan zamanmu. (Ali bin Abi Talib)
8. Sesuai dengan kapasitas masing-masing, setiap orang diberi peluang yang pas untuk berkecimpung dalam bidang ilmu. Artinya: 1) Jadilah kamu orang pandai (dan mengajar), 2) jika tidak bisa maka jadilah murid, 3) jika tidak maka jadilah pendengar yang baik, 4) jika mendengarpun tidak sempat, jadilah orang yang mencintai ilmu, dan sekali-kali jangan menjadi orang yang ke 5 (tidak pintar, tidak mau belajar, tidak mau mendengar dan tidak suka ilmu).
9. Jika mau menekuni suatu ilmu, pilihlah ilmu yang berguna, yang relevan dengan kemaslahatan hidup, jangan asal ilmu, Rasul SAW pernah berdoa yg artinya: Ya Allah, aku berlindung kepada Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat, dan dari hati yang tidak khusyu’, dan dari nafsu yang tidak mau kenyang serta dari doa yang tak dikabulkan. (H.R. Ahmad dalam Musnadnya)
10. lmu merupakan investasi jangka panjang.
artinya : Jika manusia mati maka putuslah produktifitas mereka, kecuali tiga hal, (1) amal jariah, (2) ilmu yang diambil manfaatnya oleh orang lain, dan (3) anak saleh yang selalu mendoakan kedua orang tuanya. (H.R. Bukhari)
11. Sumber ilmu ada dua, yaitu dari Allah SWT, melalui wahyu, ilham dan intuisi, dan ilmu yang diproduk oleh akal manusia.
12. Betapapun pandainya seseorang, ia tidak boleh menyombongkan diri, karena pasti ada orang lain yang melebihinya, dan hanya Allah Yang Maha Mengetahui.
13. Menurut Imam Gazali ada tiga kategori ulama, yaitu hujjah, hajjaj dan mahjuj. Ulama dalam kapasitas hujjah adalah orang yang alim, wara’, zuhud dan mengutamakan agama dibanding yang lain. Hajjaj lebih dari itu, mampu membela agama dari serangan luar, dan mahjuj adalah ulama yang ‘alim tetapi sifatnya tidak mulia karena ia lebih menyukai kehidupan dunia dibanding kemuliaan ukhrawi.
14. Dari tiga lingkaran pendidikan, rumah tangga, sekolah dan lingkungan masyarakat, pendidikan dalam rumah merupakan pondasi utama, meskipun sekolah dan lingkungan masyarakat juga besar pengaruhnya. Oleh karena itu contoh dan teladan orang tua kepada anak-anaknya di rumah besar sekali andilnya dalam pem¬bentukan generasi.
15. Ilmu boleh dipelajari dari sumber manapun yang tepat sesuai dengan bidangnya. Tidak mengapa seorang muslim belajar matematik kepada orang Kristen, bela jar teknologi kepada orang Yahudi, belajar berburu kepada orang primitif.
Maksud kalimat diatas: Ambillah hikmah itu dari manapun ia ke luar.
Dan: Hikmah itu ibarat barang milik mu’min yang hilang, yang bisa ditemukan di mana saja, oleh siapa saja.
16. Pergi merantau dalam rangka mencari ilmu dipandang sangat positif dalam pengembangan diri dan wawasan.
artinya: Tuntutlah ilmu, meski sampai jauh ke negri Cina.
artinya: Merantaulah, engkau pasti akan menemukan pengganti dari orang-orang yang engkau tinggalkan. Bersusah payahlah, karena sesungguhnyya nikmatnya hidup itu justeru terasa dalam kesulitan. (Imam Syafi’i)
17. Jalan hidup yang benar akan membantu keberkahan ilmu, sementara jalan hidup yang salah akan menghilangkan nilai keberkahan ilmu.
artinya: Aku pernah mengeluh kepada kyai Waki’ tentang kesulitan belajar, maka guruku menganjurkan agar aku menjauhi perbuatan maksiat. Dia juga mengajarkan kepadaku bahwa cahaya ilahiyyah tidak akan diberikan kepada ahli maksiat. (Imam Syafi’i)
18. Bahwa kewajiban belajar itu tidak dibatasi oleh umur, oleh karena itu hidup berumah tangga tidak menghalangi keharusan menuntut ilmu, atau nikah dan belajar dapat sejalan, tidak harus dipertentangkan. Prinsip pendidikan dalam Islam adalah pendidikan seumur hidup, long life education.
artinya: Tuntutlah ilmu sejak dari ayunan hingga ke liang lahat.
Wassalam,

Memuliakan Tamu


Suatu hari Rasulullah kedatangan seorang tamu dirumahnya. Dari penampilan tamu itu bisa langsung ditebak, bahwa ia orang yang sangat miskin. Waktu itu Rasulullah sedang bercakap – cakap dengan tamunya.
“Saya sedang dalam kesempitan, ya Rasulullah. Tak ada sesuatupun yang aku punyai,” jelas tamu itu ketika ia dipersilahkan masuk kedalam rumah oleh Rasulullah. Begitu tamu itu duduk, Rasulullah langsung beranjak kebelakang menemui istrinya. Kepada istrinya dikatakannya bahwa ada tamu yang dalam kesusahan datang, “Kita sendiri tidak mempunyai apa – apa yang bisa kita berikan, yang ada hanya air putih saja.”

Mendengar penjelasan istrinya itu, Rasulullah sedikit kecewa karena ia tak berkesempatan menjamu tamunya yang sedang dalam kesulitan. Rasulullah balik keruang tamu menemui para sahabatnya. “Siapa diantara kalian yang bersedia menjamu tamu malam ini ? Ia akan beroleh rahmat Allah S.W.T.”
Saya, ya Rasulullah. Biarlah tamu itu menginap dirumahku saja.” Salah satu diantara para sahabat Nabi itu menawarkan diri, yaitu orang Anshar.
Orang Anshar itu pulanglah. Sesampai dirumah ia menemui istrinya dan bertanya kepadanya tentang apa yang mereka miliki hari itu. “Ya, istriku. Tadi aku menyanggupi tawaran Rasulullah untuk menjamu tamunya yang sedang dalam kesulitan malam ini. Adakah makanan yang dapat kita jamukan untuk tamu kita itu ?”
“Sesungguhnya yang kita miliki cuma nasi untuk anak kita saja. Kalau ini kita sajikan, maka anak kita tidak dapat makanan malam ini.”
“Kalau begitu bujuklah anak kita untuk segera tidur agar ia tidak merasa kelaparan.”
“Tapi bagaimana ya, Nasi itu tinggal sedikit saja, tidak cukup untuk berdua.”
“Begini saja, waktu tamu itu sudah datang, dan pada saat saya persilahkan makan, kamu pura – pura tidak sengaja mengibaskan lilin itu sehingga padam. Nanti, tamu itu kita persilahkan makan pada waktu gelap. Saya akan menemaninya sambil berpura – pura makan juga. Bila selesai ia makan, maka usahakan lilin sudah bisa dinyalakan.”
“Baiklah ya suamiku, aku akan melakukan hal yang seperti itu.”
Pada waktu tamu itu datang, maka dilaksanakanlah sandiwara tersebut. Esok harinya ketika orang Anshar dan istrinya bertemu Nabi, sebelum sempat berkata apa – apa. Nabi langsung tersenyum sambil berkata kepada mereka, “Aku benar-benar kagum dan hormat terhadap usaha kalian berdua kepada tamumu semalam itu.”

Kekentalan darah dalam tubuh, Mengapa terjadi?


faces22Kira-kira 80% tubuh manusia terdiri dari air.
Malah ada beberapa bagian tubuh kita yang memiliki kadar air di atas 80%.Dua
organ paling penting dengan kadar air di atas 80% adalah :
Otak dan Darah. !!
Otak memiliki komponen air sebanyak 90%,
Sementara darah memiliki Komponen air 95%.
Jatah minum manusia normal sedikitnya adalah 2 liter sehari atau 8 gelas
sehari. Jumlah di atas harus ditambah bila anda seorang perokok.
Air sebanyak itu diperlukan untuk mengganti cairan yang keluar dari tubuh
kita lewat air seni, keringat, pernapasan, dan sekresi.
Apa yang terjadi bila kita mengkonsumsi kurang dari 2 liter sehari….?
Tentu tubuh akan menyeimbangkan diri. Caranya…?

Dengan jalan “menyedot” air dari komponen tubuh sendiri. Dari otak…?
Belum sampai segitunya (wihh…bayangkan otak kering gimana jadinya…),
melainkan dari sumber terdekat : Darah. !!
Darah yang disedot airnya akan menjadi kental.
Akibat pengentalan darah ini, maka perjalanannya akan kurang lancar
ketimbang yang encer.
Saat melewati ginjal (tempat menyaring racun dari darah) Ginjal akan bekerja extra keras menyaring darah. Dan karena saringan dalam ginjal halus, tidak jarang darah yang kental bisa menyebabkan perobekan pada glomerulus ginjal. Akibatnya, air seni anda berwarna kemerahan, tanda mulai bocornya saringan ginjal. Bila dibiarkan terus menerus, anda mungkin suatu saat harus menghabiskan 400.000 rupiah seminggu untuk cuci darah.
Nah saat darah kental mengalir lewat otak, perjalanannya agak terhambat.
Otak tidak lagi “encer”, dan karena sel-sel otak adalah yang paling boros mengkonsumsi makanan dan oksigen, Lambatnya aliran darah ini bisa menyebabkan sel-sel otak cepat mati atau tidak berfungsi sebagaimana mestinya..(ya wajarlah namanya juga kurang makan…)
Bila ini ditambah dengan penyakit jantung (yang juga kerjanya tambah berat bila darah mengental… ),maka serangan stroke bisa lebih lekas datang.
Sekarang tinggal anda pilih: melakukan “investasi” dengan minum sedikitnya 8 gelas sehari- atau- “membayar bunga” lewat sakit ginjal atau stroke.
Anda yang pilih…!

Keajaiban Dalam Rahim Ibu


Awalnya Hanya Bersel Satu
Makhluk hidup bersel satu yang tak terhitung jumlahnya mendiami bumi kita. Semua makhluk bersel satu ini berkembang biak dengan membelah diri, dan membentuk salinan yang sama seperti diri mereka sendiri ketika pembelahan ini terjadi.
Embrio yang berkembang dalam rahim ibu juga memulai hidupnya sebagai makhluk bersel satu, dan sel ini memperbanyak diri dengan cara membelah diri, dengan kata lain membuat salinan dirinya sendiri. Dalam kondisi ini, tanpa adanya perencanaan khusus, sel-sel yang akan membentuk bayi yang belum lahir ini akan memiliki bentuk yang sama. Dan apabila ini terjadi, maka yang akhirnya muncul bukanlah wujud manusia, melainkan gumpalan daging tak berbentuk. Tapi ini tidaklah terjadi karena sel-sel tersebut membelah dan memperbanyak diri bukan tanpa pengawasan.

Sel yang Sama Membentuk Organ yang Berbeda
Sperma dan sel telur bertemu, dan kemudian bersatu membentuk sel tunggal yang disebut zigot. Satu sel tunggal ini merupakan cikal-bakal manusia. Sel tunggal ini kemudian membelah dan memperbanyak diri. Beberapa minggu setelah penyatuan sperma dan telur ini, sel-sel yang terbentuk mulai tumbuh berbeda satu sama lain dengan mengikuti perintah rahasia yang diberikan kepada mereka. Sungguh sebuah keajaiban besar: sel-sel tanpa kecerdasan ini mulai membentuk organ dalam, rangka, dan otak.
Sel-sel otak mulai terbentuk pada dua celah kecil di salah satu ujung embrio. Sel-sel otak akan berkembang biak dengan cepat di sini. Sebagai hasilnya, bayi akan memiliki sekitar sepuluh milyar sel otak. Ketika pembentukan sel-sel otak tengah berlangsung, seratus ribu sel baru ditambahkan pada kumpulan sel ini setiap menitnya.
Masing-masing sel baru yang terbentuk berperilaku seolah-olah tahu di mana ia harus menempatkan diri, dan dengan sel mana saja ia harus membuat sambungan. Setiap sel menemukan tempatnya masing-masing. Dari jumlah kemungkinan sambungan yang tak terbatas, ia mampu menyambungkan diri dengan sel yang tepat. Terdapat seratus trilyun sambungan dalam otak manusia. Agar sel-sel otak dapat membuat trilyunan sambungan ini dengan tepat, mereka harus menunjukkan kecerdasan yang jauh melebihi tingkat kecerdasan manusia. Padahal sel tidak memiliki kecerdasan sama sekali.
Bahkan tidak hanya sel otak, setiap sel yang membelah dan memperbanyak diri pada embrio pergi dari tempat pertama kali ia terbentuk, dan langsung menuju ke titik yang harus ia tempati. Setiap sel menemukan tempat yang telah ditetapkan untuknya, dan dengan sel manapun mereka harus membentuk sambungan, mereka akan mengerjakannya.
Lalu, siapakah yang menjadikan sel-sel yang tak memiliki akal pikiran tersebut mengikuti rencana cerdas ini? Profesor Cevat Babuna, mantan dekan Fakultas Kedokteran, Ginekologi dan Kebidanan, Universitas Istanbul, Turki, berkomentar:
Bagaimana semua sel yang sama persis ini bergerak menuju tempat yang sama sekali berbeda, seolah-olah mereka secara mendadak menerima perintah dari suatu tempat, dan berusaha agar benar-benar terbentuk organ-organ yang sungguh berbeda? Hal ini jelas menunjukkan bahwa sel yang identik ini, yang tidak mengetahui apa yang akan mereka kerjakan, yang memiliki genetika dan DNA yang sama, tiba-tiba menerima perintah dari suatu tempat, sebagian dari mereka membentuk otak, sebagian membentuk hati, dan sebagian yang lain membentuk organ yang lain lagi.
Proses pembentukan dalam rahim ibu berlangsung terus tanpa henti. Sejumlah sel yang mengalami perubahan, tiba-tiba saja mulai mengembang dan mengkerut. Setelah itu, ratusan ribu sel ini berdatangan dan kemudian saling bergabung membentuk jantung. Organ ini akan terus-menerus berdenyut seumur hidup.
Hal yang serupa terjadi pada pembentukan pembuluh darah. Sel-sel pembuluh darah bergabung satu sama lain dan membentuk sambungan di antara mereka. Bagaimana sel-sel ini mengetahui bahwa mereka harus membentuk pembuluh darah, dan bagaimana mereka melakukannya? Ini adalah satu di antara beragam pertanyaan yang belum terpecahkan oleh ilmu pengetahuan.
Sel-sel pembuluh ini akhirnya berhasil membuat sistem tabung yang sempurna, tanpa retakan atau lubang padanya. Permukaan bagian dalam pembuluh darah ini mulus bagaikan dibuat oleh tangan yang ahli. Sistem pembuluh darah yang sempurna tersebut akan mengalirkan darah ke seluruh bagian tubuh bayi. Jaringan pembuluh darah memiliki panjang lebih dari empat puluh ribu kilometer. Ini hampir menyamai panjang keliling bumi.
Perkembangan dalam perut ibu berlangsung tanpa henti. Pada minggu kelima tangan dan kaki embrio mulai terlihat. Benjolan ini sebentar lagi akan menjadi lengan. Beberapa sel kemudian mulai membentuk tangan. Tetapi sebentar lagi, sebagian dari sel-sel pembentuk tangan embrio tersebut akan melakukan sesuatu yang mengejutkan. Ribuan sel ini melakukan bunuh diri massal.
Mengapa sel-sel ini membunuh diri mereka sendiri? Kematian ini memiliki tujuan yang amat penting. Bangkai-bangkai sel yang mati di sepanjang garis tertentu ini diperlukan untuk pembentukan jari-jemari tangan. Sel-sel lain memakan sel-sel mati tersebut, akibatnya celah-celah kosong terbentuk di daerah ini. Celah-celah kosong tersebut adalah celah di antara jari-jari kita.
Akan tetapi, mengapa ribuan sel mengorbankan dirinya seperti ini? Bagaimana dapat terjadi, sebuah sel membunuh dirinya sendiri agar bayi dapat memiliki jari-jari pada saatnya nanti? Bagaimana sel tersebut tahu bahwa kematiannya adalah untuk tujuan tertentu? Semua ini sekali lagi menunjukkan bahwa semua sel penyusun manusia ini diberi petunjuk oleh Allah.
Pada tahap ini, sejumlah sel mulai membentuk kaki. Sel-sel tersebut tidak mengetahui bahwa embrio akan harus berjalan di dunia luar. Tapi mereka tetap saja membuat kaki dan telapaknya untuk embrio.
Ketika embrio berumur empat minggu, dua lubang terbentuk pada bagian wajahnya, masing-masing terletak pada tiap sisi kepala embrio. Mata akan terbentuk di kedua lubang ini pada minggu keenam. Sel-sel tersebut bekerja dalam sebuah perencanaan yang sulit dipercaya selama beberapa bulan, dan satu demi satu membentuk bagian-bagian berbeda yang menyusun mata. Sebagian sel membentuk kornea, sebagian pupil, dan sebagian yang lain membentuk lensa. Masing-masing sel berhenti ketika mencapai batas akhir dari daerah yang harus dibentuknya. Pada akhirnya, mata, yang mengandung empat puluh komponen yang berbeda, terbentuk dengan sempurna tanpa cacat. Dengan cara demikian, mata yang diakui sebagai kamera paling sempurna di dunia, muncul menjadi ada dari sebuah ketiadaan di dalam perut ibu. Perlu dipahami bahwa manusia yang bakal lahir ini akan membuka matanya ke dunia yang berwarna-warni, dan mata yang sesuai untuk tugas ini telah dibuat.
Suara di dunia luar yang akan didengar oleh bayi yang belum lahir juga telah diperhitungkan dalam pembentukan seorang manusia dalam rahim. Telinga yang akan mendengarkan segala suara tersebut juga dibentuk dalam perut ibu. Sel-sel tersebut membentuk alat penerima suara terbaik di dunia.
Semua uraian ini mengingatkan kita bahwa penglihatan dan pendengaran adalah nikmat besar yang Allah berikan kepada kita. Allah menerangkan hal ini dalam Alquran sebagaimana berikut:
Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur. (QS. An-Nahl, 16:78)
Penciptaan Kedua
Berbagai peristiwa yang telah dikisahkan dalam tulisan ini dialami oleh semua orang di dunia. Setiap manusia dipancarkan ke rahim sebagai sebuah sel sperma yang kemudian bersatu dengan sel telur, dan kemudian memulai kehidupan sebagai sel tunggal. Semua ini terjadi karena adanya kondisi yang secara khusus diciptakan di tempat tersebut. Bahkan sebelum manusia mulai mengetahui keberadaan dirinya sendiri, Allah telah memberi bentuk pada tubuh mereka, dan menciptakan manusia normal dari sebuah sel tunggal.
Adalah kewajiban bagi setiap orang di dunia untuk merenungkan kenyataan ini. Dan kewajiban Anda adalah untuk memikirkan bagaimana anda lahir ke dunia ini, dan kemudian bersyukur kepada Allah.
Jangan lupa bahwa Tuhan kita, yang telah menciptakan tubuh kita sekali, akan mencipta kita lagi setelah kematian kita, dan akan mempertanyakan segala nikmat yang telah diberikan-Nya kepada kita. Hal ini amatlah mudah bagi-Nya.
Mereka yang melupakan penciptaan diri mereka sendiri dan mengingkari kehidupan akhirat, benar-benar telah tertipu. Allah berfirman tentang orang-orang ini dalam Alquran:
Dan apakah manusia tidak memperhatikan bahwa Kami menciptakannya dari setitik air (mani), maka tiba-tiba ia menjadi penantang yang nyata. Dan ia membuat perumpamaan bagi Kami; dan dia lupa kepada kejadiannya; ia berkata: “Siapakah yang dapat menghidupkan tulang-belulang yang telah hancur luluh?” Katakanlah: “Ia akan dihidupkan oleh Tuhan yang menciptakannya pada kali yang pertama. Dan Dia Maha Mengetahui tentang segala makhluk.” (QS. Yaasiin, 36:77-79)

PILIH KAYA ATAU BAHAGIA


Lonely butterflyHampir setiap orang yang hidup di dunia ini pasti jika ditanya apa mereka ingin hidup kaya, pasti akan menjawab “ya”. Umumnya kita ingin hidup di dunia ini berkecukupan materi, atau bila memungkinkan inginnya kaya raya. Memiliki rumah bagus, kendaraan mewah, perhiasan, deposito yang banyak, dan lain-lain.
Sekarang masalahnya, apakah dengan hidup kaya saja kita akan merasa puas dengan apa yang kita miliki? Mungkin kita telah memiliki segala benda duniawi yang menjadi simbol kekayaan, namun sebenarnya itukah yang kita cari?
Banyak kita lihat di sekitar kita, orang-orang yang telah mencapai puncak karier dan hidupnya berlimpah harta, namun bila kita perhatikan hidup mereka bukanlah hidup yang ideal. Misalnya saja seorang menteri, gubernur, anggota DPR atau pejabat tinggi negara lainnya yang sering kita lihat di berita televisi. Karier mereka sudah sampai puncak dan hidup mereka berlimpah harta, namun tiba-tiba kita dikejutkan dengan berita penangkapan mereka oleh KPK atau pihak yang berwajib. Ternyata mereka telah melakukan tindak pidana korupsi atau tindakan tidak terpuji lainnya yang merugikan negara dengan jumlah besar.
Atau mungkin seorang pengusaha yang pasti hidupnya berlimpah harta namun selalu merasa tidak tenang karena dikejar-kejar polisi. Kekayaan yang ia dapatkan ternyata dari bisnis yang haram, seperti illegal logging, narkoba, judi atau yang lainnya.
Ada juga pegawai/karyawan biasa saja namun terlihat kaya raya, padahal dia tidak memiliki bisnis atau pekerjaan sampingan. Setelah beberapa waktu kemudian ternyata ketahuan dia telah menggelapkan uang negara atau perusahaan tempat dia bekerja.
Orang-orang seperti contoh di atas mungkin secara materi mereka memiliki kekayaan berupa harta benda duniawi, namun mereka bisa dipastikan tidak akan merasakan kebahagiaan dan kedamaian dari apa yang telah mereka miliki. Mereka sebenarnya tahu bahwa apa yang mereka miliki bukanlah sesuatu yang pantas mereka nikmati, namun hawa nafsu telah menutupi hati mereka sehingga buta dengan halal dan haram. Prinsip kebenaran di hatinya telah dikalahkan oleh nafsu serakah yang menguasai dirinya sehingga ia mau dengan sadar berbuat bodoh dengan mengambil sesuatu yang bukan miliknya, bahkan sampai merugikan orang banyak.
Banyak juga orang yang ingin kaya kemudian mengambil jalan pintas dengan cara pergi ke dukun, memelihara pesugihan, atau melakukan hal-hal di luar akal sehat lainnya. Mereka mempercayai bahwa memiliki kekayaan adalah yang sangat penting dalam hidup mereka, namun tidak memperhatikan jalan yang harus mereka tempuh. Ini juga merupakan kerusakan mental yang banyak terjadi.
Orang-orang yang memiliki obsesi hidup kaya raya, namun membodohi diri dengan mengabaikan aturan atau hukum Tuhan yang telah ditetapkan, kemudian meninggalkan ketentuan halal-haram, yang penting mereka bisa mewujudkan apa yang diinginkan nafsu mereka, sebenarnya mereka hanya sedang membuat rumah derita mereka sendiri.
Setelah mereka memiliki apa yang diinginkan nafsunya tanpa mengikuti petunjuk Tuhan, apa mereka merasakah kebahagiaan? Bisa dipastikan “tidak”. Hati nuraninya pasti tahu bahwa tindakan mereka tidak benar. Segala sesuatu yang bertentangan dengan hukum alam pasti tidak seimbang, demikian juga apa yang terjadi dalam diri orang-oranga pengejar kekayaan dengan cara haram tersebut. Mereka mungkin kaya secara materi, namun jiwanya justru hampa dan kering. Apa yang telah mereka lakukan ternyata telah menjauhkan hati mereka dari Tuhan. Mungkin secara lahir mereka hidup enak dan menyenangkan, tapi secara batin mereka selalu diliputi kecemasan dan ketidaknyamanan.
Si koruptor pasti cemas kalau perbuatannya diketahui masyarakat dan pihak berwajib. Demikian juga yang lainnnya, mereka tahu bahwa kekayaannya dihasilkan dari sesuatu yang melanggar hukum, sehingga semua itu tidak bisa mendatangkan kebahagiaan atau kedamaian.
Berbeda dengan orang yang menjalani hidup ini dengan hasil kerja kerasnya sendiri di jalan yang diridhoi Tuhan. Walaupun mungkin mereka tidak berlimpah harta, namun dengan jaminan halal pada rezeki yang mereka makan maka ada keberkahan yang mereka rasakan di situ. Kenikmatan menikmati hasil jerih payah mereka sendiri menghadirkan rasa damai dalam jiwanya. Sederhana namun bahagia. Sedikit namun berkah. Hal itu lebih mereka rasakan sebagai kebahagiaan hidup. Harta berlimpah belum mereka dapatkan, namun kebahagiaan batin bisa mereka rasakan.

Peciptaan Alam Semesta antara Sains dan Alquran


Earth”Maka apabila langit telah terbelah dan menjadi merah mawar seperti (kilapan) minyak. (QS: Ar Rahman: 37)
Sejak dahulu kala, manusia dari masa ke masa selalu mempertanyakan proses penciptaan alam semesta. Berawal dari pertanyaan sederhana itu, kemudian tercipta beragam teori tentang penciptaan alam semesta. Di antara beragam teori itu, yang paling dikenal adalah teori Materialisme dan Teori Ledakan Besar (Big Bang Theory).
Materialisme merupakan salah satu aliran dalam ilmu filsafat yang dikembangkan oleh para filosof Yunani Kuno. Materialisme adalah aliran yang memandang bahwa segala sesuatu adalah realitas, dan realitas seluruhnya adalah materi belaka. Menurut teori ini, alam semesta sudah ada sejak waktu yang tak terbatas.
Menurut penganut paham materialisme, alam tidak memiliki awal maupun akhir.  Teori ini juga menyakini bahwa alam semesta tidak diciptakan, tetapi ada dengan sendirinya. Segala sesuatu dalam alam semesta hanyalah peristiwa kebetulan atau ketidaksengajaan dan bukan merupakan hasil dari sebuah rancangan atau visi yang disengaja.
Teori ini diagung-agungkan  para materialis  di abad ke-19,  termasuk Ludwig Freuerbach (1804-1872). Menurut pendapatnya,  hanya alamlah yang ada, manusia juga termasuk alam. Dia menganggap bahwa jiwa ada setelah materi, jadi psikis manusia merupakan salah satu gejala dari materi yang ada.
Kaum materialis juga mengingkari adanya  the ultimate nature of reality (realitas tertinggi atau Yang Mutlak). Mereka menganggap bahwa doktrin alam semesta yang digambarkan oleh sains merupakan materialisme sederhana.
Kaum materialis menyatakan bahwa para filosof tidak dapat menambah, dalam arti memperbaiki pengertian materi yang bersifat deskriptif yang diberikan  para ilmuwan pada masa hidupnya. Paham materialisme ini memiliki beberapa aliran, yakni; materialisme lama, materialisme modern, serta materialisme dialektis/historis.
Teori materialisme yang sempat diagungagungkan para filsuf dan ilmuwan Barat dipatahkan oleh Teori Ledakan Besar (Bing Bang Theory). Seiring ditemukannya fakta tentang  terjadinya Ledakan Besar oleh seorang Ahli Astronomi  Amerika bernama  Edwin Hubble pada 1929, kebenaran Teori Ledakan Besar pun semakin kokoh.
Teori Ledakan Besar mengungkapkan bahwa alam semesta termasuk bumi dan isinya itu terbentuk dari sebuah ledakan besar. Teori ini menyatakan adanya “awal atau permulaan” pada alam semesta  yang disebabkan oleh Big Bang. Kalau alam semesta itu memiliki permulaan, maka tentu saja ada yang menciptakannya yakni Tuhan,  Sang Pencipta semesta alam.
Beberapa puluh tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1948 seorang peneliti bernama George Gamov berpendapat, seharusnya ada sisa-sisa radiasi dari hasil big bang. Tak lama setelah itu, dua orang peneliti bernama Arno Penzias dan Robert Wilson menemukan sisa radiasi dari Ledakan Besar berupa radiasi latar belakang kosmik.
Radiasi ini tidak seperti apapun yang berasal dari seluruh alam semesta, karena luar biasa seragam. Radiasi ini tidak dibatasi dan tersebar merata di seluruh jagad raya. Ternyata radiasi ini merupakan gema dentuman besar. Berkat penemuan itu baik Arno Penzias dan Robert Wilson dihadiahi Nobel untuk penemuan besar mereka.
Pada tahun 1989, National Aeronautics and Space Administration (NASA) meluncurkan sebuah satelit yang dilengkapi dengan instrumen sensitif Cosmic Background Emission Explorer (COBE) ke luar angkasa guna mendeteksi radiasi latar belakang kosmik yang ditemukan oleh Arno Penzias dan Robert Wilson. Hanya dalam hitungan menit, (COBE) mampu menemukan radiasi latar belakang kosmik.
Sejumlah bukti lainnya yang menunjukkan alam semesta berasal dari sebuah ledakan besar adalah terdapatnya kandungan Hidrogen dan Helium yang tersebar di seluruh jagat raya.  Jika alam semesta tidak memiliki awal, seharusnya Hidrogen telah menghilang dari alam semesta ini diakibatkan perubahan atom Hidrogen menjadi atom Helium.
Ini bukti yang ditemukan dari penelitian yang panjang. Akhirnya para ilmuwan di dunia mengakui kebenaran bahwa alam semesta lahir dari sebuah ladakan besar yang tentu saja diciptakan keberadaannya.
Belasan abad sebelum para ahli menemukan sejumlah teori penciptaan alam semesta, Alquran, sebagai firman Allah SWT,  yang diajarkan Nabi Muhammad SAW telah mengungkap dan menyibak rahasia penciptaan alam semesta.  Alquran telah menjelaskan bagaimana alam semesta – bumi dan langit – diciptakan bagi umat manusia.
Dalam Alquran surat Shaad ayat 27, Allah SWT berfirman,  “Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi, dan apa yang ada antara keduanya tanpa hikmah. Yang demikian itu adalah anggapan orang-orang kafir, maka celakalah orang-orang itu karena mereka akan masuk neraka.”

Aliran materialisme sangat bertentangan dengan ajaran Alquran. Sebab, aliran tersebut menyatakan bahawa alam semesta ada tanpa direncanakan dengan visi tertentu. Dalam surat Ali Imran ayat 191, Sang Khalik berfirman,”  (Yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.”

Alquran menggambarkan penciptaan alam semesta digambarkan dalam enam masa.   “Sesungguhnya Tuhan kamu adalah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas ‘Arasy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan diciptakanNya pula matahari, bulan, dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Mahsuci Allah Tuhan semesta alam.

Lalu siapa lagi jika bukan Allah yang mampu menciptakan Ledakan Besar yang indah. Pasalnya hasil Ledakan Besar itu kini tersusun rapi menjadi materi seperti planet, bintang, galaxi, kluster, dan superkluster di jagad raya. Ledakan tersebut tidak seperti ledakan bom yang hasilnya hancur berantakan. Maka Allah menciptakan alam semesta ini tentunya agar diambil hikmahnya bagi manusia.
Ayat-ayat Penciptaan Alam Semesta
Ratusan ayat dalam Alquran menjelaskan penciptaan bumi dan langit. Berikut beberapa ayat tentang penciptaan alam semesta itu:
”(Yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.” (QS: Ali ‘Imran: 191)
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal. (QS: Ali Imran: 190).
Segala puji bagi Allah Yang telah menciptakan langit dan bumi dan mengadakan gelap dan terang, namun orang-orang yang kafir mempersekutukan (sesuatu) dengan Tuhan mereka. (QS: Al An’aa,:11)

Dan Dialah yang menciptakan langit dan bumi dengan benar. Dan benarlah perkataan-Nya di waktu Dia mengatakan: “Jadilah, lalu terjadilah”, dan di tangan-Nyalah segala kekuasaan di waktu sangkakala ditiup. Dia mengetahui yang ghaib dan yang nampak. Dan Dialah Yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui. (SURAT AL AN’AAM (Binatang ternak) ayat 73)

* Dia Pencipta langit dan bumi. Bagaimana Dia mempunyai anak padahal Dia tidak mempunyai isteri. Dia menciptakan segala sesuatu; dan Dia mengetahui segala sesuatu. (SURAT AL AN’AAM (Binatang ternak) ayat 101)

Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas ‘Arsy {548}. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam. (QS: Al A’raaf: 54)

Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi…” (QS At Taubah: 36)

”Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?.” (QS: AL Anbiyaa: 30)
Wassalamu’alaikum.

Sya’ban Makin Merayap, Ramadhan Kian Mendekat


glimmer 1 wallpaperTidak terasa, sekarang kita berada di hari ke Sembilan dari bulan Sya’ban 1430 H., tinggal beberapa pekan lagi kita akan berjumpa dengan bulan Ramadhan, biidznillah.
“Ya Allah, berkahi kami di bulan Sya’ban ini, juga bulan Rajab yang lalu, dan panjangkan umur kami untuk berjumpa dengan bulan suci-Mu.” Amin
Semakin dekat Ramadhan, boleh jadi umat Islam masih disibukkan dengan beberapa permasalahan yang dialamatkan kepadanya. paling tidak dengan issu miring tentang terorisme, pilpres yang juga masih menunggu putusan MK, dan juga permasalahan yang lain.
Issu miring tentang terorisme kian gencar dipublikasikan oleh media massa, terutama media massa elektronik, yang menggiring opini masyarakat bahwa tindak penggrusakan itu ada kaitannya dengan umat Islam. Bahkan salah satu tv swasta menayangankan tentang terorisme, yang dimunculkan justeru pejuang-pejuang Al-Qassam Palestina. Apa hubungannya Al-Qassam dengan terorisme, dengan Indonesia???
Padahal dengan jelas-jelas MUI, sebagai representasi umat Islam menolak dengan tegas aksi-aksi pengrusakan itu, juga ormas-ormas Islam dan seluruh umat Islam di negeri ini. Tidak setuju dengan tindakan itu. Kalau toh, itu dilakukan oleh orang Islam, tidak bisa dengan general semua umat Islam dan Islam sebagai agama damai di sama-ratakan. Pelakunya hanya oknum, sebagaimana di dalam agama-agama lain atau bahkan instansi-instansi ada yang disebut dengan oknum juga.
Karena itu, umat Islam menghimbau agar media massa, terutama elektronik tidak lagi mempublikasikan tayangan-tayangan yang berbau diskrimanitafi terhadap umat Islam. Himbauan ini penting, karena umat Islam sebentar lagi akan menghadapi bulan yang disucikan, bulan yang dimuliakan, bulan Ramadhan. Bulan cerminan kedamaian, persaudaraan, kesetaraan, solidaritas dan kebaikan.
Alhamdulillah, lembaga-lembaga umat Islam juga sudah menyerukan ke pihak Pemerintah, agar bisa mengawasi makanan-makanan selama Ramadhan, hiburan-hiburan selama Ramadhan. Seruan ini sudah jauh-jauh hari dikumandangkan, seyogyanya Pemerintah juga merespon seruan ini.
Bagi umat Islam, hendaknya menjadikan bulan Sya’ban ini sebagai bulan persiapan. Persiapan yang diperlukan di antaranya: Persiapan maknawiyah atau ruhani, dengan membisakan diri menggiatkan ibadah-ibadah mahdlah, ritual, seperti shuam, qiyamullail, tilawah Al-Qur’an, sedekah, dan yang lainnya. Persiapan fikriyah atau pengetahuan tentang ibadah-ibadah Ramadhan. Persiapan Maaliyah atau materi, guna meningkatkan ibadah-ibadah sosial di bulan Ramadhan nanti.
Disunnahkan untuk memperbanyak shaum (puasa) pada bulan Sya’ban, karena Rasulullah saw. dahulu selalu melakukannya. Dalam kitab As-Shahihain (Shahih Bukhari dan Muslim) terdapat hadits ‘Aisyah ra., dia berkata: “Aku belum pernah melihat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam menyempurnakan shaum selama satu bulan penuh kecuali pada bulan Ramadhan, dan aku belum pernah melihat beliau memperbanyak shaum dalam satu bulan kecuali pada bulan Sya’ban.”
Tentu juga, mengkondisikan lingkungan masyarakat agar bersiap-siap menyambut Ramadhan dengan: aksi bersih lingkungan, bersih tempat ibadah, memasang spanduk, umbul-umbul sambut Ramadhan dan yang lainnya.
Sya’ban semakin merayap, Ramadhan kian dekat. “Ya Allah panjangkan umur kami sehingga berjumpa Ramadhan.” Allahumma aamiin.
(Disadur dari artikel kiriman seorang sahabat)

Delapan Langkah Menyambut Ramadhan!


Siapkan rohani kita dan ucapkan tahniah kepada saudara seiman di saat menjelang Ramadhan tiba. Marilah kita sambut bulan mulia ini.
sun wallpaperBulan Ramadhan akan segera tiba, insya Allah pertengahan bulan Agustus 2009. Itu artinya kita diberi hak istimewa, bukan saja bilangan umur yang kian bertambah, tapi juga belaian kasih Ar-Rahmaan menghampiri kita (lagi) agar bersih jiwa-raga.
Ramadhan adalah bulan yang penuh dengan rahmat dan keberkatan. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan, Ramadhan adalah penghulu dari sebelas bulan yang lain. Hanya orang yang kenal keistimewaan Ramadhan saja yang akan suka cita bila Ramadhan akan tiba.
Jelas, kita harus mempersiapkan diri baik-baik guna menyambutnya. Bagaimana caranya? Langkah-langkah berikut ini barangkali bisa membantu.
1. Mengulangi kembali pelajaran-pelajaran yang berkaitan dengan puasa. Hendaknya kita memasuki dan menjalani puasa dengan pengetahuan, pedoman-pedoman yang baik, serta pengalaman-pengalaman yang telah lalu. Pelajaran itu bisa seputar rukun, syarat sah, syarat membatalkan, perkara-perkara sunnat dan makruh, dan hikmah yang terkandung di dalamnya.
2. Persiapan ruhani, yaitu menenangkan jiwa dalam menghadapi bulan puasa sebagaimana yang dilakukan oleh Rasulullah dan para sahabat.
3. Memperbanyak doa, semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala memberi kesehatan, tenaga, kelapangan, dan kesempatan mengerjakan puasa. Semoga Allah memberikan taufik dan hidayah supaya kita dapat berpuasa dengan hati yang jujur, tulus dan jauh dari riya’, ujub, dan segala penyakit yang menghilangkan pahala puasa.
4. Menguatkan semangat untuk melaksanakan satu bentuk latihan dengan sempurna agar kita memperoleh predikat sebagai muttaqin (orang yang bertaqwa).
5. Siapkan diri untuk menjalankan puasa dengan perkataan dan perbuatan yang baik dengan sepenuh hati serta ikhlas semata-mata karena Allah.
6. Tinggalkan kebiasan-kebiasan yang memberatkan dan merugikan diri, seperti berbelanja berlebihan, tenggelam dalam hiburan, membuang waktu, dan melakukan perbuatan yang tidak mendatangkan faedah. Hal tersebut justru bertentangan dengan hikmah puasa.
7. Sambutlah bulan puasa dengan cita-cita dan azzam (tekad) yang tinggi dengan memperbanyak ibadah, baik siang atau malam. Ini diperlukan untuk melatih diri dan mensucikan jiwa.
8. Ucapkan tahniah kepada saudara seiman. Diriwayatkan oleh Ahmad dan Nasa’i dari Abi Hurairah Radhiallahu ‘anhu bahwa Rasulullah senantiasa menggembirakan para sahabat saat kedatangan bulan Ramadhan. Rasulullah menggembirakan para sahabat dengan sabdanya, ”Sesungguhnya akan datang kepada kamu bulan Ramadhan, bulan yang diberkati, Allah mewajibkan kamu berpuasa di dalamnya. Pada bulan Ramadhan dibuka pintu-pintu syurga, dikunci semua pintu neraka, dibelenggu semua syaitan. Di malamnya ada satu malam yang lebih baik daripada seribu bulan. Barangsiapa yang tidak memperoleh kebajikan pada malam itu, berartilah diharamkan baginya segala kebaikan untuk dirinya.”
Semoga dengan rasa kesungguhan dalam menyambut kehadiran Ramadhan, kita bisa sukses dalam menjalankan ibadah puasa. Amin.

Menjaga Kemesraan Ala Rasulullah


Rasulullah sangat mesra memperlakukan istri-istrinya. Beliau biasa memanggil dengan nama panggilan yang indah, bahkan mandi bersama istrinya.
sepasang angsa putihSeorang pria, bertanya malu-malu kepada seorang ustad. Si pria yang sudah berumur ini, telah  mengarungi masa pernikahannya lebih dari 20 tahun.
Kedua pasangan ini dikenal sebagai pekerja keras (workaholic). Hidupnya adalah kerja, kerja, dan kerja. Hanya saja, ia mengaku ada sesuatu yang hilang dalam dirinya. “Kemesraan, “ katanya yang ia rasakan telah hilang.
“Saya ingin mengembalikan suasana kemesraan itu seperti semula, tapi bagaimana memulainya ustad?” ujarnya.  “Bisakah dalam usia kami yang memasuki 50 tahun ini menikmati kemesraan bersama istri seperti sebelumnya?”
Kemesraan adalah bagian penting untuk menjaga keharmonisan keluarga Muslim. Jangan sampai para keluarga Muslim terganggu hubungannya hanya karena alasan usia.  “Ah, sudah tua, kok masih aneh-aneh,” demikian ucapan yang sering diucapkan para pasangan tua.
Kemesraan non-verbal
Bermesraan adalah upaya suami istri untuk menunjukkan saling kasih sayang dalam bentuk verbal maupun non-verbal. Ucapan yang manis, kata-kata yang manja, dan ajakan yang lembut, adalah bentuk kemesraan verbal yang bisa dilakukan suami dan istri. Sedang sentuhan tangan dan gerak tubuh lainnya adalah kemesraan dalam bentuk non-verbal. Kemesraan verbal semata belum cukup tanpa disertai kemesraan non-verbal.
Untuk meyakinkan Anda bahwa di usia 50 tahun pasangan masih bisa mewujudkan hubungan yang mesra, berikut ini kami nukilkan beberapa hadits Nabi Shallallahu ’alaihi wa sallam yang menggambarkan kemesraan beliau bersama istri-istrinya. Tak ada salahnya membangun kemesraan antara suami-istri, meski usia telah beranjak tua. Rasulullah Muhammad, bahkan dikenal sebagai pria yang mesra dan sangat memperhatikan istri-istrinya.
Di bawah ini adalah rahasia kemesraan Rasulullah:
1. Tidur dalam satu selimut bersama istri
Dari Atha’ bin Yasar: “Sesungguhnya Rasulullah Saw dan ’Aisyah Radhiyallahu Anha (Ra) biasa mandi bersama dalam satu bejana. Ketika beliau sedang berada dalam satu selimut dengan ’Aisyah, tiba-tiba ’Aisyah bangkit. Beliau kemudian bertanya, ‘Mengapa engkau bangkit?’ Jawabnya, ‘Karena saya haidh, wahai Rasulullah.’ Sabdanya, ‘Kalau begitu, pergilah, lalu berkainlah dan dekatlah kembali kepadaku.’ Aku pun masuk, lalu berselimut bersama beliau.” (Riwayat Sa’id bin Manshur)
2. Memberi wangi-wangian pada auratnya
‘Aisyah berkata, “Sesungguhnya Nabi Saw apabila meminyaki badannya, beliau memulai dari auratnya dan mengolesinya dengan nurah (sejenis bubuk pewangi), dan istrinya meminyaki bagian lain seluruh tubuhnya.” (Riwayat Ibnu Majah)
 3. Mandi bersama istri
Dari ‘Aisyah, ia berkata, “Aku biasa mandi bersama dengan Nabi Saw dengan satu bejana. Kami biasa bersama-sama memasukkan tangan kami ke dalam bejana.” (Riwayat Abdurrazaq dan Ibnu Abu Syaibah)
4. Disisir istri
Dari ‘Aisyah, ia berkata, “Saya biasa menyisir rambut Rasulullah, saat itu saya sedang haidh.” (Riwayat Ahmad)
5. Meminta istri meminyaki badannya
Dari ‘Aisyah, ia berkata, “Saya meminyaki badan Rasulullah pada hari raya Idul Adha setelah beliau melakukan jumrah aqabah.” (Riwayat Ibnu ‘Asakir)
6. Minum bergantian pada tempat yang sama
Dari ‘Aisyah, ia berkata, “Saya biasa minum dari muk (gelas) yang sama ketika haidh, lalu Nabi Saw mengambil muk tersebut dan meletakkan mulutnya di tempat saya meletakkan mulut saya, lalu beliau minum, kemudian saya mengambil muk, lalu saya menghirup isinya, kemudian beliau mengambilnya dari saya, lalu beliau meletakkan mulutnya pada tempat saya meletakkan mulut saya, lalu beliau pun menghirupnya.” (Riwayat ‘Abdurrazaq dan Sa’id bin Manshur)
7. Mencium istri
Dari ‘Aisyah, “Bahwa Nabi Saw biasa mencium istrinya setelah wudhu, kemudian beliau shalat dan tidak mengulangi wudhunya.” (Riwayat ‘Abdurrazaq)
8. Tiduran di pangkuan istri
Dari Aisyah, ia berkata, “Nabi biasa meletakkan kepalanya di pangkuanku walaupun aku sedang haidh, kemudian beliau membaca Al-Qur’an.” (Riwayat ‘Abdurrazaq)
9. Memanggil dengan kata-kata mesra
Rasulullah biasa memanggil ‘Aisyah dengan beberapa nama panggilan yang disukainya, seperti ‘Aisy dan Humaira (pipi merah delima).
Begitu indahnya kemesraan Rasulullah kepada para istrinya, memberikan gambaran betapa Islam sangat mementingkan komunikasi non-verbal ini, karena bahasa tubuh akan lebih efektif menyatakan cinta dan kasih sayang antara suami dan istri.
Nah, masih kurang apalagi bentuk kemesraaan yang telah dicontohkan oleh Nabi kita? Dan sudahkah kita bermuhasabah [berkaca] untuk melihat apa yang telah kita lakukan untuk suami-istri kita tercinta guna menjaga kemesraan ini?

Shalat Membantu Penderita Disfungsi Ereksi


Satu lagi hasil penelitian menegaskan bahwa syariat Islam benar-benar yang terbaik bagi kehidupan manusia, termasuk bagi mereka penderita gangguan kesehatan.
penelitian-rukukKewajipan shalat lima kali sehari semalam ke atas semua umat Islam bermula sejak Rasulullah diangkat ke langit saat peristiwa Isra’ dan Mi’raj.
Begitu istimewa sekali ibadah shalat sehingga Rasulullah SAW naik ke langit bagi menerima Rukun Islam yang kedua ini, tidak seperti ibadah-ibadah lain.
 
Keistimewaan shalat menarik minat peneliti Universiti Malaya (UM). Minat penelitian ini timbul karena dipandang masih teramat sedikitnya kajian yang komprehensif mengenai shalat dari segi saintifik.
 
Sebuah studi ilmiah di Malaysia mengungkap manfaat dari ibadah shalat, tidak hanya meningkatkan iman seseorang, tapi melakukannya dengan gerakan yang benar juga bermanfaat untuk kesehatan mental dan fisik, termasuk menyembuhkan disfungsi ereksi.
Manfaat lain yang diungkap dari penelitian yang dilakukan oleh tim peneliti biomedis di Universitas Malaya adalah, shalat bisa mengurangi detak jantung yang cepat, mengurangi sakit punggung, dan menguatkan otot bawah panggul.
 
Penelitian ini dikethuai Kepala Biomedical Engineering Department di Universitas Malaya, Prof Madya Dr Fatimah Ibrahim beranggotakan Prof. Dr. Wan Abu Bakar Wan Abas dan Ng Siew Cheok. Menurut Fatimah Ibrahim,  berdasarkan hasil studi mereka menemukan shalat dapat membantu pasien penderita disfungsi ereksi.
 
Mengutip hasil studi peneliti sebelumnya Marijke Van Kampen, Dr. Fatimah mengatakan olahraga untuk otot bawah panggul bisa memperlancar sirkulasi darah dan mengurangi gejala penyakit disfungsi ereksi.
 
“Percobaan yang kami lakukan terhadap dua orang pasien penderita disfungsi ereksi, menunjukkan adanya perbaikan yang cepat (dalam hal kesehatan seksual mereka),  setelah menjalani “terapi shalat” selama satu bulan,” katanya kepada para wartawan setelah pembukaan seminar nasional “Shalat Science” di Masjid Wilayah Persekutuan, Malaysia (5/8). Seminar dibuka oleh mantan perdana menteri Malaysia  Tun Abdullah Ahmad Badawi.
 
Dr. Fatimah mengatakan, gerakan shalat juga bisa mengurangi derita sakit punggung, terutama bagi ibu hamil. Studi itu dilakukan dengan melibatkan pasien penderita sakit punggung biasa dan ibu hamil dari komunitas Melayu, India dan China.
 
Posisi Rukuk
 
Menurut Ng Siew Chok yang menjalankan kajian otak dalam dalam penelitian ini mengatakan, setiap pergerakan manusia menghasilkan corak gelombang otak yang tertentu dan unik.
 
Gelombang otak yang dihasilkan ketika pergerakan meliputi gelombang alfa, beta dan gamma.
 
Kajian akan dilakukan atas gelombang otak yang dihasilkan ketika bersslat pada setiap posisi seperti rukuk, sujud, I’tidal dan duduk saat tahiyat.
tahajjud“Shalat jelas secara umumnya melibatkan bacaan serta penghayatan ayat suci Al-Quran, doa-doa serta pergerakan yang didapati menyamai meditasi.
 
“Semasa solat, berhenti seketika sebelum berganti posisi atau tuma’ninah dapat dikatakan seseorang berada dalam masa ketenangan,” katanya.
Dalam kajian ini isyarat otak subjek Muslim yang bershalat direkam dan dianalisis, di mana dua kajian saintifik dilakukan yaitu pada perobahan isyarat otak saat tuma’ninah dan kesan shalat kepada isyarat otak.
 
Hasilnya, kata Siew Cheok, didapati shalat menghasilkan keadaan tenang kepada otak manusia dan menunaikan shalat amat baik dalam mengekalkan tahap kestabilan mental dan emosi seseorang.
 
Posisi rukuk dan sujud  bisa digunakan sebagai terapi, karena gerakan itu membuat tulang belakang menjadi rileks dan mengurangi tekanan pada syaraf tulang belakang.
 
“Ibu-ibu non-Muslim hanya melakukan gerakan posisi itu selama terapi berlangsung. Mereka menunjukkan kemajuan hanya dalam waktu satu bulan,” katanya.
 
Dalam penelitian Prof Dr Wan Azman Wan Ahmad, konsultan spesialis jantung di UM Medical Centre, menemukan bahwa detak jantung dapat berkurang kecepatannya hingga 10 kali dalam satu menit pada posisi sujud, di mana kening, hidung, tangan dan lutut kaki menyentuh tanah.
Ia mengatakan, 12 raka’at shalat sama dengan 30 menit olahraga ringan setiap hari seperti yang dianjurkan oleh ahli-ahli kesehatan.
 
Tahajjud
 
Sebelum temuan ini, Dr. Mohammad Sholeh asal Indonesia melakukan penelitian hubungan shalat tahajjud dan dampaknya bagi kesehatan. Penelitian menunjukkan, shalat tahajjud yang dilakukan secara ikhlas dan kontinyu, ternyata mengandung aspek meditasi dan relaksasi sehingga dapat digunakan sebagai coping mechanism atau pereda stres yang akan meningkatkan ketahanan tubuh seseorang secara natural. Penelitian  berupa disertasi berjudul Pengaruh Shalat Tahajjud Terhadap Peningkatan Perubahan Respon Ketahanan Tubuh Imunologik, juga menunjukkan, bahwa shalat tahajjud bisa menjadi penyembuh penderita kanker ganas.

Kepemimpinan Dan Keteladanan


By: Prof. Dr. Achmad Mubarok MA
thirsty tigerAl-Quran mengabadikan dalam banyak ayat-ayatnya sejumlah nama tokoh/pemimpin masyarakat dari ummat-ummat terdahulu, bukan saja pemimpin-pemimpin pahlawan perjuangan kebenaran dan keadilan seperti para nabi dan rasul, tetapi juga diabadikan nama tokoh-tokoh pemimpin kezaliman (ketidakbenaran dan ketidakadilan)  seperti Firaun, Haman, Qorun, Namruz dan lain sebagainya. Kita semua ummat zaman akhir ini diajak berfikir dan mengambil pelajaran dari sejarah masa lalu  itu, di antaranya betapa perilaku yang berubah dalam diri para pemimpin (dari komitmen idealisme ke penyelewengan) berujung pada merajalelanya kezaliman dan penindasan (ketidakbenaran dan ketidakadilan) , dan akhirnya menyeret mereka bersama-sama dengan ummatnya ke dalam suatu perubahan total dimana rakyat ditelan oleh krisis, yang disadari atau tidak mereka para pemimpin telah menjadi faktor penyebabnya. Al-Qur’an kemudian menjelaskan bahwa hal yang demikian yakni kehidupan jaya yang mereka nikmati berubah menjadi derita— terjadi disebabkan perubahan yang mereka lakukan atas sikap hidup dan perilakunya yang berujung pada kezaliman dan penindasan (Dzalika bi anna Allah lam yaku mughayyiran ni‘matan ’an‘amaha ‘ala qaumin hatta yughayyiru ma bi anfusihim, al-Anfal ayat 53).
Dengan merujuk petunjuk Al-Quran tersebut di atas, dapat kita lihat betapa faktor peran pemuka masyarakat menjadi penting dalam suatu perubahan yang terjadi atas sesuatu masyarakat dari suatu kondisi positif beralih ke kondisi negatif. Oleh karena itu, upaya penanggulangan krisis moral yang disadari menjadi pangkal krisis-krisis lainnya yang sedang melanda bangsa dan negara kita dewasa ini, haruslah bertitik tolak dari reformasi moral kepemimpinan. Upaya ini harus dimulai dari pembersihan niat, perilaku dan moralitas pemimpin-pemimpin masyarakat/pemegang kendali di sektor-sektor kehidupan masyarakat (ulama dan umara).
Mereka diharapkan mampu mengembangkan dalam kehidupan pribadinya masing-masing, pola hidup BERSIH, SEDERHANA, dan MENGABDI. Yang lebih penting lagi bagi ulama dan umara adalah upaya menjadikan dirinya (kehidupan pribadinya) suatu keteladanan dan pencerminan yang meyakinkan bahwa penerapan pola kehidupan yang Bersih, Sederhana dan Mengabdi  yang merupakan wujud nyata dari moralitas luhur (Akhlak Mulia) itu dilaksanakan dengan sungguh-sungguh. Dengan demikian, maka masyarakat akan percaya kepada pemuka atau pemimpinnya. Pola hidup BSM (Bersih, Sederhana dan Mengabdi) itu yang perlu dimasyarakatkan dengan kepeloporan para ulama dan umara hingga menjadi moral ekonomi, moral politik dan moral hukum, dan terus diupayakan pengembangannnya di sektor-sektor kehidupan lainnya sehingga pada saatnya menjadi Akhlak Bangsa dan Moral Nasional sebagai landasan Pembangunan Nasional. Umara (Para Pemuka Pemerintahan dan Pemuka-Pemuka lainnya) perlu berupaya menciptakan suatu iklim yang kondusif bagi pemasyarakatan dan penyebarluasan pesan-pesan moral (yang terutama ditangani para ulama). Juga dipandang perlu, ulama dan umara secara bersama-sama menyatakan perang terhadap kejahatan dalam suatu kampanye antikejahatan, yang membina terus-menerus upaya menegakkan kedaulatan moral menjadi bagian dari kedaulatan rakyat. Insya Allah taufiq dan ma‘unah-Nya akan senantiasa menyertai bangsa Indonesia.
Sebagai makhluk sosial budaya, menusia mengenal lembaga kepemimpinan, termasuk ketika menjalankan ritual ibadah. Dalam bahasa Arab, pemimpin disebut dengan istilah imam, amir, za`im, ra’is, dan qa’id, tetapi istilah imam dipergunakan untuk menyebut kepemimpinan secara umum,  termasuk dalam ritual ibadah. Dalam menjalankan salat jamaah kaum muslimin juga dipimpin oleh seorang imam. Laiknya kepemimpinan dalam masyarakat, dalam salat jamaah juga dikenal kriteria-kriteria (a) siapa yang layak menjadi imam salat, (b) apa etika seorang imam, (c) apa kewajiban makmum, dan (d) hak-hak makmum. Secara fiqhiyyah, siapa saja dengan syarat-syarat tertentu bisa menjadi imam salat, tetapi pada hakekatnya, karena salat merupakan amal ibadah dimana manusia menghadap, melapor dan berdialog dengan Tuhan Yang Maha Agung, maka hanya orang-orang tertentu yang layak menjadi imam salat jamaah.
Imam Ghazali dalam  Ihya Ulum ad Din, kitab fiqh, menyebut enam kriteria persyaratan etis seorang imam. (1) Mempunyai kredibilitas moral dan senioritas keilmuan agama; Bermakmum kepada orang yang dikenal rendah kredibilitasnya akan membuat makmum tidak dapat tuma’ninah  (2) Tidak boleh rangkap jabatan, sebagai muazzin dan imam sekaligus, (3) Sang imam sendiri harus terbiasa disiplin salat awal waktu setiap harinya, (4) Imam harus ikhlas menjalankan amanah Allah, (5) Sebelum bertakbir harus meyakinkan dirinya bahwa barisan makmum di belakangnya telah berbaris rapih, dan (6) Bertakbir dengan suara lantang serta membaca Al-Qur’an dengan fasih.
Salat berjamaah melambangkan sistem kepemimpinan dalam masyarakat, oleh karena itu, karena seorang imam akan menjadi panutan yang diikuti secara patuh oleh makmum di belakangnya, maka seorang imam harus mengerti aspirasi makmum di belakangnya. Seorang imam salat berjamaah tidak boleh beruku’ atau sujud berlama-lama, karena belum tentu semua makmum di belakangnya sanggup melakukannya. Ia juga tidak boleh membaca ayat Qur’an terlalu panjang sekiranya ia tahu bahwa jamaah di belakangnya sedang berpacu dengan berbagai urusan pekerjaan. Imam juga harus memberi peluang makmum menggenapi kekurangannya, yakni diam sejenak sebelum membaca ayat Qur’an, memberi kesempatan makmum yang belum sempurna membaca Fatihah. Laiknya sistem kepemimpinan, makmum harus patuh total mengikuti gerak imam yang sudah dipilih secara syah, tidak boleh pula mendahului gerakan imam, tetapi jika  imam melakukan kekeliruan, makmum diberi hak untuk mengingatkan, yakni dengan mengucapkan kalimat Subhanallah. Sebagai imbangan dari keharusan makmum mematuhi imam, seorang imam  secara sportif langsung harus mengundurkan diri jika di tengah-tengah salat ia terkena hadas, buang angin misalnya, karena buang angin membatalkan wudu, dan batalnya wudu membuat salatnya tidak sah.
Jabatan Imam salat sangat tinggi kedudukannya dalam agama, melebihi jabatan muazzin. Tetapi profesi imam bukan bersifat duniawi, oleh karena itu banyak orang justru merasa tidak layak menjadi imam salat jamaah. Para sahabat dulu juga tidak berebutan untuk menjadi imam, sebaliknya justru saling dorong-mendorong yang lain. Seorang imam salat yang ideal adalah imam yang bisa meneladani perilaku Rasulullah dan sahabat model Abu Bakar dan Umar bin Khattab. Imam salat adalah teladan bagi makmum, karena semua gerakan imam akan diikuti oleh makmum di belakangnya. Karena itu Imam Ghazali membuat bab tentang imam dengan judul (al-bab fi al imamah wa al qudwah) Bab tentang keimaman dan keteladanan di dalam buku karya utamanya Ihya’.

Hadits-Hadits Dhaif Yang Tersebar Seputar Bulan Ramadhan


Oleh : Syaikh Salim bin ‘Id Al-Hilaaly, Syaikh Ali Hasan Ali Abdul Hamid.

Ramadhan MubarakSesungguhnya Allah ‘Azza wa Jalla telah menetapkan sunnah Nabi secara adil, (untuk) memusnahkan penyimpangan orang-orang sesat dari sunnah, dan mematahkan takwilan para pendusta dari sunnah dan menyingkap kepalsuan para pemalsu Sunnah. Sejak bertahun-tahun sunnah telah tercampur dengan hadits- hadits dhaif, dusta, diada-adakan atau lainnya. Hal ini telah diterangkan oleh para imam terdahulu dan ulama salaf dengan penjelasan dan keterangan yang sempurna.


Kami menilai perlunya dibawakan pasal ini pada kitab kami, karena adanya sesuatu yang teramat penting yang tidak diragukan lagi sebagai peringatan bagi manusia, dan sebagai penegasan terhadap kebenaran, maka kami katakan.
Sesungguhnya Allah ‘Azza wa Jalla telah menetapkan sunnah Nabi secara adil, (untuk) memusnahkan penyimpangan orang-orang sesat dari sunnah, dan mematahkan takwilan para pendusta dari sunnah dan menyingkap kepalsuan para pemalsu Sunnah. Sejak bertahun-tahun sunnah telah tercampur dengan hadits- hadits dhaif, dusta, diada-adakan atau lainnya. Hal ini telah diterangkan oleh para imam terdahulu dan ulama salaf dengan penjelasan dan keterangan yang sempurna.

Orang yang melihat dunia para penulis dan para pemberi nasehat akan melihat bahwa mereka -kecuali yang diberi rahmat oleh Allah- tidak memperdulikan masalah yang mulia ini walaupun sedikit perhatianpun, walaupun banyak sumber ilmu yang memuat keterangan yang shahih yang menyingkap yang bathil. Maksud kami bukan membahas dengan detail masalah ini, serta pengaruh yang akan terjadi pada ilmu dan manusia, tapi akan kita cukupkan sebagian contoh yang baru masuk dan mashyur di kalangan manusia dengan sangat masyhurnya, hingga tidaklah engkau membaca makalah atau mendengar nasehat kecuali hadits-hadits ini -sangat disesalkan- menduduki kedudukan yang tinggi. (Ini semua) sebagai pengamalan hadits: “Sampaikanlah dariku walaupun satu ayat…” (riwayat Bukhari 6/361), dan sabda beliau: “Agama itu nasehat…”(riwayat Muslim no.55)
Sesungguhnya hadits-hadits yang tersebar di masyarakat banyak sekali, hingga mereka hampir tidak pernah menyebutkan hadits shahih -walau banyak- yang bisa menghentikan mereka dari menyebut hadits dhaif. Semoga Allah merahmati Al Imam Abdullah bin Mubarak yang mengatakan: “(Menyebutkan) hadits shahih itu menyibukkan (diri) dari yang dhaifnya.” Jadikanlah imam ini sebagai suri tauladan kita, jadikanlah ilmu shahih yang telah tersaring sebagai jalan (hidup) kita.
Dan (yang termasuk) dari hadits-hadits yang tersebar digunakan (sebagai dalil) di kalangan manusia pada bulan Ramadhan diantaranya :
1. “Kalaulah seandainya kaum muslimin tahu apa yang ada di dalam Ramadhan, niscaya umatku akan berangan-angan agar satu tahun Ramadhan seluruhnya. Sesungguhnya surga dihiasi untuk Ramadhan dari awal tahun kepada tahun berikutnya…” Hingga akhir hadits ini.
Hadits ini diriwayatkan oleh Ibnu Khuzaimah (no. 1886) dan Ibnul Jauzi di dalam Kitabul Mauduat (2/188-189) dan Abul Ya’la di dalam Musnad-nya sebagaimana pada Al Muthalibul ‘Aaliyah (Bab/A-B/ tulisan tangan) dari jalan Jabir bin Burdah dari Abu Mas’ud Al Ghifari.
Hadits ini maudhu’ (palsu), penyakitnya pada Jabir bin Ayyub, biografinya ada pada Ibnu Hajar di dalam Lisanul Mizan (2/101) dan beliau berkata: “Masyhur dengan kelemahannya.” Juga dinukilkan perkataan Abu Nu’aim, “Dia suka memalsukan hadits,” dan Bukhari, berkata, “Mungkarul hadits” dan dari An Nasa’i, “matruk (ditinggalkan) haditsnya.”
Ibnul Jauzi menghukumi hadits ini sebagai hadits palsu, dan ibnu Khuzaimah berkata serta meriwayatkannya, “Jika haditsnya shahih, karena dalam hatiku ada keraguan pada Jarir bin Ayyub Al Bajali.”
2. “Wahai manusia, sungguh bulan yang agung telah (menaungi) kalian, bulan yang di dalamnya terdapat suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan, Allah menjadikan puasa (pada bulan itu) sebagai satu kewajiban dan menjadikan shalat malamnya sebagai amalan sunnah. Barangsiapa yang mendekatkan diri pada bulan tersebut dengan (mengharapkan) suatu kebaikan, maka sama (nilainya) dengan menunaikan perkara wajib pada bulan yang lain…. Inilah bulan yang awalnya adalah rahmat, pertengahannya ampunan dan akhirnya adalah merupakan pembebasan dari api neraka…” sampai selesai.
Hadits ini juga panjang, kami cukupkan dengan membawakan perkataan ulama yang paling masyhur. Hadits ini diriwayatkan oleh Ibnu Khuzaimah (1887) dan Al Muhamili di dalam Amalinya (293) dan Al Ashbahani dalam At Targhib (q/178, tulisan tangan) dari jalan Ali bin Zaid Jad’an dari Sa’id bin Al Musayyib dari Salman.
Hadits ini sanadnya dhaif, karena lemahnya Ali bin Zaid, berkata Ibnu Sa’ad, “Di dalamnya ada kelemahan dan jangan berhujjah dengannya,” berkata Imam Ahmad bin Hanbal, “Tidak kuat,” berkata Ibnu Ma’in, “Dhaif” berkata Ibnu Abi khaitsamah, “Lemah di segala penjuru,” dan, berkata Ibnu Khuzaimah, “Jangan berhujjah dengan hadits ini, karena jelek hafalannya.”
Demikianlah di dalam Tahdizbut Tahdzib (7/322-323). Dan Ibnu Khuzaimah berkata setelah meriwayatkan hadits ini, “Jika benar kabarnya.” Berkata Ibnu Hajar di dalam Al Athraf, “Sumbernya pada Ali bin Zaid bin Jad’an, dan dia lemah,” sebagaimana hal ini dinukilkan oleh Imam As Suyuthi di dalam Jam’ul Jawami’ (no. 23714-tertib urutannya).
Dan Ibnu Abi Hatim menukilkan dari bapaknya di dalam Illalul Hadits (1/249), “Hadits yang mungkar.”
3. “Berpuasalah, niscaya kalian akan sehat.”
Hadits tersebut merupakan potongan dari hadits riwayat Ibnu Adi di dalam Al Kamil (7/2521) dari jalan Nahsyal bin Sa’id, dari Ad Dhahhak dari ibnu Abbas. Nahsyal termasuk yang ditinggal (karena) dia pendusta dan Ad Dhahhak tidak mendengarkan dari ibnu Abbas. Diriwayatkan oleh At Thabrani di dalam Al Ausath (1/q 69/ Al Majma’ul Bahrain) dan Abu Nu’aim di dalam Ath Thibun Nabawiy dari jalan Muhammad bin Sulaiman bin Abi Daud, dari Zuhair bin muhammad, dari Suhail bin Abi Shalih dari Abi hurairah. Dan sanad hadits ini lemah.
Berkata Abu Bakar Al Atsram, “Aku mendengar Imam Ahmad -dan beliau menyebutkan riwayat orang-orang Syam dari Zuhair bin muhammad- berkata, “Mereka meriwayatkan darinya (Zuhair -pent) beberapa hadits mereka (orang-orang Syam- pent) yang dhaif itu,” Ibnu Abi Hatim berkata, “Hafalannya jelek dan hadits dia dari Syam lebih mungkar daripada haditsnya (yang berasal) dari Irak, karena jeleknya hafalan dia.” Al Ajalaiy berkata, “Hadits-hadits yang mereka riwayatkan dari ahli Syam ini tidak membuatku kagum,” demikianlah yang terdapat pada Tahdzibul Kamal (9/427).
Aku katakan: dan Muhammad bin Sulaiaman Syaami, biografinya (disebutkan) pada Tarikh Damasqus (15/q386-tulisan tangan) maka riwayatnya dari Zuhair sebagaiman dinaskhkan oleh para Imam adalah mungkar, dan hadits ini darinya.
Tidak menutup kemungkinan bahwa sebagian hadits-hadits ini memiliki makna- makna yang benar, yang sesuai dengan syari’at kita yang lurus baik dari Al Qur’an maupun Sunnah, akan tetapi (hadits-hadits ini) sendiri tidak boleh kita sandarkan kepada Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam, dan terlebih lagi -segala puji hanya bagi Allah- umat ini telah Allah khususkan dengan sanad dibandingkan dengan umat-umat yang lain. Dengan sanad ini dapat diketahui mana hadits yang dapat diterima dan mana yang harus ditolak, membedakan yang shahih dari yang jelek. Ilmu sanad adalah ilmu yang paling rumit, telah benar dan baik orang yang menamainya (yakni Al Isnad) adalah: “Ucapan yang dinukil dan neraca pembenaran khabar.”
Mudah-mudahan Allah memberi rizki pada kami kebaikannya. Wahai saudaraku yang haus akan ketaatan kepada Allah, inilah sifat puasa Nabi dihadapanmu. Dan inilah petunjuknya dalam puasa Ramadhan, bersegeralah kepada kebaikan.
Wasubhaanakallahu wa bihamdika, asyhadu anlaa ilaha illa anta, astaghfiruka, wa atuubu ilaika.

Ziarah Kubur di Bulan Ramadhan dan Hari Raya


Pada prinsipnya, ziarah ke makam orang tua, keluarga, guru dan para ulama itu dapat dilaksanakan kapan saja; mau pagi, siang, sore, malam, boleh-boleh saja; hari Senin, Selasa, atau yang lainnya; seminggu sekali, dua kali atau tiga kali, silakan. Sebab inti (hikmah) dari ziarah ialah menebalkan keimanan dengan mengingat mati. Tentu ini lebih baik ketimbang sepekan berpikir tentang dunia, kekayaan, uang, dan lain sebagainya, yang tidak ada batasnya. Malah dikhawatirkan akan menjerumuskan manusia ke lembah kesengsaraan.
Tidakkah hidup ini sekadar kesenangan yang palsu, bak fatamorgana yang menipu? Kalau kita tidak pandai-pandai melapisinya dengan iman dan ilmu, apa jadinya? Oleh karena itu, ziarah di bulan suci Ramadhan ataupun di Hari Raya, sekalipun sebenarnya tidak ada perintah dan tidak ada larangan. Dan karena tidak adanya larangan, orang yang suka ziarah mengambil inisiatif alangkah indahnya jika dapat kirim doa pada hari-hari yang penuh rahmat dan ampunan (hari-hari bulan Ramadhan) dan hari yang bahagia (Idul Fitri).
Justru akan sangat bermakna bagi orang-orang yang sedang mudik ke kampung halaman, ia akan merasa tentram jika sebelum minta maaf kepada orang lain ia terlebih dahulu mengunjungi kubur orang tuanya yang (ketepatan) meninggal lebih dulu.
Pada bab tentang merawat jenazah dan problem-problemnya, Imam Suyuthi menukil dari Imam Ibnu Hajar dalan kitab Fatawi-nya yang mengatakan: “Ruh seseorang berkait dengan jasad selama jasad itu masih utuh, kemudian ruh itu lepas menuju Illiyyin atau Sijjin di sisi Allah. Ruh tadi bahkan masih berkait dengan jasad meski jenazah berpindah dari satu kubur ke kubur yang lain.
Imam Harawi dalam Syarh Shahih Muslim dalam hal penjelasan mengenai hari ziarah mengatakan: Tidak ada hadits shahih yang menerangkan ketentuan hari untuk melakukan ziarah kubur dan tidak pula ada pembatasan berapa kali ziarah. Nah ada keterangan tentang keutamaan ziarah yang dilakukan pada hari Jum’at. Diriwayatkan dari Abu Hurairah Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ زَارَ قَبْرَ أَبَوَيْهِ أَوْ أَحَدِهِمَا فِي كُلِّ جُمْعَةٍ مَرَّةً غَفَرَ اللهُ لَهُ وَكَانَ بَارًّا بِوَالِدَيْهِ
Siapa ziarah ke makam kedua orang tuanya atau salah satunya pada setiap hari jum’at, Allah akan mengampuni dosa-dosanya dan mencatat sebagai bakti dia kepada orang tuanya. (HR Hakim)

Peristiwa-Peristiwa Penting di Bulan Ramadhan


ramadan_by_basimyat
Bulan Ramadhan—seperti yang kita ketahui—merupakan bulan yang istimewa untuk umat Islam. Yang pertama dan terutama adalah karena di bulan inilah Al Quran pertama kali diturunkan, dan selanjutnya kitab ini menjadi pedoman hidup umat Islam sampai akhir zaman.
Tentu, kita sudah banyak sekali mendengar dan membaca banyak peristiwa penting terjadi di bulan ini. Banyaknya kejadian penting yang terjadi pada bulan Ramadhan menandakan bahwa bulan ini sama sekali bukan bulan yang santai, ataupun menjadikan umat Islam lemah secara fisik. Sebaliknya, kejadian-kejadian besar yang terjadi di bulan Ramadhan adalah kejadian-kejadian yang senantiasa menguji fisik, mental, ruhani, dan emosi kita. Berikut di bawah ini sebagian kejadian yang terjadi di bulan Ramadhan.
1. Ketika Rasululah SAW mendekati umur 40 tahun beliau selalu berpikir dan merenung serta berkeinginan kuat untuk mengasingkan diri (uzlah), akhirnya dengan mempersiapkan bekal makanan dan minuman beliau menuju goa Hiro yang terdapat pada gunung Rahmah sebagai tempat beruzlah yang berjarak dua mil dari kota Makkah. Uzlah ini dilakukan tiga tahun sebelum masa kerasulan selama satu bulan Ramadhan penuh. Tatkala datang Ramadhan pada tahun ketiga dari masa uzlah, bertepatan tanggal 10 Agustus 610 M dan usia beliau genap berumur 40 tahun Qomariyah lebih 6 bulan 21 hari turun kepada beliau Malaikat Jibril AS mewahyukan surat Al Alaq yang merupa-kan surat pertama yang diturunkan kepada Rasulullah SAW. Inilah yang disebut cikal-bakal turunnya Al Quran di bulan Ramadhan.

2. Perang Badar: 17 Ramadhan 2 AH – Adalah pertempuran pertama yang dilakukan kaum Muslim setelah mereka bermigrasi (hijrah) ke Madinah melawan kaum Quraisy dari Mekkah. Pertempuran berakhir dengan kemenangan pihak Muslim yang berkekuatan 313 orang melawan sekitar 1000 orang dari Mekkah.
3. Pembunuhan atas Ali bin Abi Thalib: 21 Ramadhan 40 H: Khulafaur Rasyidin keempat dan terakhir, dibunuh oleh seorang Khawarij yang bernama Abdurrahman bin Muljam. Ia meninggal pada tanggal 23 Ramadhan tahun itu juga. Kematiannya menandai berakhirnya sistem kekhalifahan Islam, dan kemudian dimulai dengan sistem dinasti.
4. Rosulullah SAW keluar bersama 10 ribu pasukan perang dari kaum Muhajirin dan Anshor menuju Makkah untuk membebaskannya dari kemusrikan. Faktor keberangkatan beliau disebabkan penyerangan yang dilakukan kabilah Bani Bakar sekutu kaum Quraisy terhadap sekutu Rosulullah SAW kabilah Khuza’ah yang berarti pelanggaran terhadap perjanjian Hudaibiyah yang telah disepakati antara kaum Quraisy dengan Rosulullah SAW. Usaha ini berhasil dengan gemilang tanpa melalui peperangan. tatkala Fathul Makkah itu Rosulullah SAW berdiri dihadapan kaum musyrikin Makkah seraya berkata, ” Menurut kalian apa akan saya lakukan sekarang ?” Mereka menjawab, ” Kebaikan, karena engkau adalah saudara yang baik berasal dari keturunan baik, jika engkau memaafkan kesalahan maka itu harapan kami, akan tetapi jika engkau membalas dendam maka itu sangatlah wajar karena kami pernah berbuat jahat kepadamu. Akhirnya Rosulullah SAW bersabda, ” Pergilah, sekarang kalian bebas, aku hanya ingin mengatakan apa yang pernah dikatakan saudaraku Yusuf ; tidak ada celaan bagi kalian, semoga Allah mengampuni kalian sesungguhnya Dia maha pengasih.”
5. Penghancuran dan penguasaan kota ‘Asqolan yang merupakan pintu masuk menuju kota Al Quds. Penghancuran dan penguasaan kota ini dilakukan oleh Sholahuddin Al Ayyubi sebagai strategi menahan laju kekuatan kaum salib (nasrani) yang akan merebut kota Quds. Pada hari penaklukannya Sholahuddin Al Ayyubi berkata, ” Demi Allah sesungguhnya penghancuran benteng di ‘Asqolan lebih aku sukai walaupun aku harus kehilangan seluruh anakku, karena penguasaan ‘Askolan adalah demi kemaslahatan Islam dan kaum Muslimin.” sekarang kota ‘Asqolan dikenal dengan nama kota Asduud di Negara Palestina.
6. Pada bulan ini Sultan Murad II dari kekhalifahan Utsmaniyah mengadakan pengepungan kota Qostantiniyah dalam rangka menaklukan dan memasukannya dalam naungan Islam. Setelah sekian waktu peperangan berkecamuk dengan sangat dasyatnya dan beliau tidak mampu menaklukannya akhirnya beliau kembali kepusat pemerintahannya tampa membawa hasil yang dicita-citakan.
7. Atas perintah Khalifah fatimi panglima Jauhar Ash Shiqili meletakan pondasi pertama pendirian Jami’ (Masjid) Al Azhar. Pada tahun 378 H fungsi masjid ditambah menjadi suatu Universitas dengan dilakukan pembentukan staff pengajar yang pembahasan utamanya adalah permasalahan hukum-hukum keislaman. sepanjang masa Al Azhar selalu menyambut gembira kedatangan para pelajar yang berkeinginan belajar disana. segala fasilitas disediakan seperti tempat tinggal, kebutuhan hidup bahkan halaqoh (kelompok belajar) ilmu-ilmu keislaman yang beragam sehingga para penuntut ilmu dapat memilih halaqoh yang dikehendakinya.
8. Tentara Mesir mampu menembus terusan Suez dan menghancurkan benteng Berlif serta menghancurkan kekuatan tentara Israel. Begitupula tentara Suriah mampu membebaskan beberapa wilayahnya dari tangan Israel. Semboyan pasukan pada peperangan tersebut adalah Allahu Akbar ( Allah Maha Besar).
9. Pada bulan ini Kholid bin Walid salah seorang sahabat terkemuka yang terkenal dengan keberaniannya dan panglima perang dalam berbagai peperangan baik sebelum Islam atau sesudahnya meninggal dunia. Beliau masuk Islam setelah perjanjian Hudaibiyah pada tahun 7 H.Umar bin Khatab RA memimpin sholat jenazah Beliau lalu dimakamkan di Hims dan ada pula yang mengatakan di Madinah.
10. Pada bulan ini Napoleon Bonaparte beserta pasukannya melakukan ekspansi ke Mesir tepatnya di kawasan Ghiza, usaha ini mengalami kegagalan sehingga pada tanggal 23 Ramadhan seluruh pasukan meninggalkan Mesir menuju wilayah Syam.
11. Hancurnya berhala-berhala, seperti Latta, Uzza, dan Mana’at milik kaum kafir Quraisy pas di bulan penuh rahmat dan ampunan ini.