Orang-orang kafir dari kalangan ahli kitab (Yahudi dan Nasrani) maupun kaum musyrikin dari dulu tidak pernah menghendaki kebaikan buat Nabi Muhammad saw. Allah SWT menerangkan hal itu dalam firman-Nya: “Orang-orang kafir dari ahli Kitab dan orang-orang musyrik tiada menginginkan diturunkannya sesuatu kebaikan kepadamu dari Tuhanmu. dan Allah menentukan siapa yang dikehendaki-Nya (untuk diberi) rahmat-Nya (kenabian); dan Allah mempunyai karunia yang besar.” (QS. Al Baqarah 105).
Yang mereka inginkan justru agar Nabi Muhammad saw. dan para pengikutnya murtad dari agamanya sebagaimana diterangkan oleh Allah SWT dalam firman-Nya:
“Sebahagian besar ahli Kitab menginginkan agar mereka dapat mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman, Karena dengki yang (timbul) dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka kebenaran. Maka ma’afkanlah dan biarkanlah mereka, sampai Allah mendatangkan perintah-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS. Al Baqarah 109).
Maksud dari kalimat “sampai Allah mendatangkan perintah-Nya” dalam ayat di atas adalah keizinan memerangi dan mengusir orang Yahudi.
Kaum muslimin rahimakumullah,
Allah SWT juga menegaskan bahwa orang-orang ahli kitab, Yahudi maupun Nasrani, selalu menginginkan umat Islam mengikuti millah mereka. Allah SWT menyebutkan dalam firman-Nya:
“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: “Sesungguhnya petunjuk Allah Itulah petunjuk (yang benar)”. dan Sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, Maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu.” (QS. Al Baqarah 120).
Juga mereka menginginkan umat Islam agar tersesat dari jalan Allah. Namun mereka tidak bisa menyesatkan, kecuali diri mereka sendiri. Allah SWT menyebutkan hal itu dalam firman-Nya:
“Segolongan dari ahli Kitab ingin menyesatkan kamu, padahal mereka (sebenarnya) tidak menyesatkan melainkan dirinya sendiri, dan mereka tidak menyadarinya.” (QS. Ali Imran 69).
Kaum muslimin rahimakumullah,
Itulah ayat-ayat Allah yang merupakan warning buat kita umat Islam bahwa kaum kuffar, baik dari kalangan ahli kitab maupun kaum musyrik, sebagian kalau tidak seluruhnya, memiliki sikap-sikap dan langkah-langkah tidak bersahabat yang tentunya harus diwaspadai oleh umat Islam. Sikap-sikap dan langkah-langkah mereka di zaman Rasulullah saw. berkuasa atas kota Madinah, di zaman Shalahuddin Al Ayyubi di masa Khilafah Abbasiyyah, maupun di akhir masa Khilafah Utsmaniyyah adalah merupakan sikap-sikap dan langkah-langkah konfrontasi. Demikian juga kekejaman yang mereka lakukan di Andalusia tatkala kekuasaan Islam runtuh dan tidak bisa melindungi lagi umat Islam di sana. Juga kekejaman mereka terhadap puluhan ribu wanita muslimah di Bosnia pada tahun 1993 tatkala kekuasaan di Balkan ada di tangan orang-orang kafir. Bahkan kekejaman mereka pun terjadi di Ambon dan Poso sekalipun yang notabene adalah di bawah kekuasaan kaum muslimin di Indonesia.
Dan berbagai provokasi yang mereka lakukan terhadap Islam, Nabi Muhammad, dan umat Islam sampai hari ini terus mereka lakukan seiring dengan genderang “Perang Salib” yang ditabuh George Bush Yang saat mengirim 30.000 pasukan AS ke Afghanistan dengan ribuan pesawat dan mesin-mesin perang canggih lainnya. Tentu kita tidak lupa dengan kartun menghina Nabi Muhammad dari Denmark. Juga film menghina Nabi buatan Wilder dari Belanda. Dan larangan pembangunan menara Masjid dari Swiss. Dan kini provokasi itu muncul dalam bentuk situs-situs penghujat Islam di Indonesia, seperti : http://www.beritamuslim.wrodpress.com; http://www.teswordpress.com; http://www.kesalahanquran.wordpress.com; http://mengenal-islam.t35.com/ dan lain-lain.
Kaum muslimin rahimakumullah,
Tentu saja syariat Islam telah menetapkan hukuman mati bagi para penghujat agama Islam, Allah SWT, Nabi Muhammad saw., maupun Al Quran (lihat Imam Ibnu Taimiyah, As Sharim AL Maslul ala Syaatimir Rasuul). Diriwayatkan bahwa di masa Rasulullah saw. ada seorang dedengkot Yahudi yang bernama Kaab bin Al Asyraf. Musuh Allah dan Rasul-Nya ini selalu menghujat Nabi Muhammad saw. Sehingga suatu ketika Rasulullah saw. menentukan bahwa dia harus dihukum mati. Beliau bersabda: “Siapa yang akan (mengeksekusi) Ka’ab?”. Maka bersedialah sahabat Nabi saw. yang bernama Muhammaad bin Maslamah yang melaksanakan hukuman itu dengan disertai sejumlah kaum muslimin.
Kaum muslimin rahimakumullah,
Tentu bila Rasulullah saw. atau para khalifahnya masih hidup, pasti mereka akan segera memerintahkan kepada para petugas keamanan untuk menciduk para provokator tersebut dan menghukum mereka. Dan bila Imam Ibnu Taimiyyah pasti juga akan memfatwakan hukuman mati bagi kaum Nasrani yang berada di balik situs-situs penghujat Islam tersebut, kecuali bilamana mereka bertobat dan masuk Islam. Persoalannya hari ini tidak ada mereka dan negara ini tidak menerapkan syariat dan selama ini kaum penghujat Islam tidak mendapatkan hukuman berat bahkan ada yang bebas-bebas begitu saja sehingga mereka-mereka yang ingin melampiaskan kebenciannya kepada Islam merasa aman-aman saja.
Kaum muslimin rahimakumullah,
Oleh karena itu, menjadi kewajiban penguasa negeri Indonesia ini, khususnya Presiden, Kapolri, dan Menteri Kominfo, agar segera mengambil tindakan kepada para provokator dalam situs-situs tersebut yang jelas-jelas menghujat agama Islam dan tentu itu sangat menyinggung perasaan umat Islam sebagai mayoritas warganegara ini dan tentunya bertentangan dengan konstitusi serta perundangan yang ada. Pejabat yang berwenang harus segera menutup situs tersebut dan memberikan hukuman yang seberat-beratnya agar tidak ada lagi yang berani menghujat Islam di negeri ini.
Kaum muslimin rahimakumullah,
Kepada para ulama dan para dai serta para aktivis Islam dan jamaah umat Islam umumnya, kami serukan untuk merapatkan barisan dan bersatu dengan berpegang teguh kepada tali agama Allah SWT (QS. Ali Imran 102) agar terhindar dari fitnah kaum kafir dan bisa menindak mereka sesuai dengan tuntunan syariat Allah SWT.
Baarakallahu lii walkum…
0 komentar:
Posting Komentar