Dan terbukti: Matahari berbentuk bola. Satelit milik Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) berhasil mengambil gambar Matahari secara tiga dimensi.
“Ini adalah untuk pertama kalinya kita bisa melihat aktivitas manusia secara utuh dalam tiga dimensi,” kata Angelos Vourlidas, ilmuwan STEREO di Laboratorium Angkatan Laut, Washington, DC, seperti diberitakan situs NASA.
Ini, tambah dia, adalah peristiwa besar dalam bidang fisika Matahari. “STEREO menguak wajah asli Matahari– bola plasma panas dengan medan magnet mirip tenunan rumit,” tambah dia.
NASA mengirimkan dua satelit Solar Terrestrial Relations Observatory (STEREO) ke dua posisi Matahari secara berlawanan. Masing-masing mengambil foto Matahari 180 derajat. Dua gambar itu lalu digabungkan menjadi satu, membentuk bola merah membara.
Untuk merilisnya ke publik, NASA memilih waktu yang bertepatan dengan momentum laga Superbowl saat Greenbay Packers melawan Steelers.
Dengan melihat gambaran utuh Matahari diharapkan akan berperan dalam pemantauan cuaca Bumi. Juga diyakini akan membantu terwujudknya impian manusia mengirimkan armada penjelajah langit ke seluruh tata surya.
Foto ini juga menandai langkah maju yang signifikan untuk urusan peramalan cuaca luar angkasa. Satelit kini mampu memantau angin dari tata surya yang menuju Bumi.
Misi Solar Terrestrial Relatons Obervatory (STEREO), dipimpin oleh NASA, meluncurkan dua satelit di 2006 dan selalu mengorbit di Matahari. Tugasnya adalah untuk melacak aliran energi dan materi Matahari ke Bumi. Satelit ini juga menyediakan gambar sistem Matahari-Bumi yang unik dan revolusioner. Misi mengambil gambar utuh Matahari secara tiga dimensi telah dilakukan sejak 2007.
Pada 2009, si kembar STEREO berhasil mengambil gambar struktur letusan di korona Matahari (coronal mass ejections) yang diyakini bisa berakibat negatif ke Bumi. Diperkirakan terjadi 2013 mendatang, peristiwa badai Matahari diperkirakan akan mengganggu komunikasi, navigasi, satelit, dan pembangkit listri di Bumi.
STEREO dibangun dan didesain oleh para ilmuwan dari sejumlah negara, AS, Inggris, Prancis, Jerman, Belgia, Belanda, dan Swiss.
Diberitakan Telegraph, Kamera itu didesain ilmuwan Inggris. “Misi STEREO menunjukkan kepada kita beberapa pemandangan indah seperti letusan bintik Matahari dan komet yang berjuang melawan angin Mahatari,” ujar ilmuwan Dr Chris Davis yang juga memimpin studi Solar Stormwatch, proyek yang memungkinkan masyarakat memanfaatkan gambar dari STEREO untuk mencari tahu ledakan Matahari.
Davis yang terlibat dalam proyek STEREO mengatakan hasil kerja dua satelit itu sangat memuaskan. “Saya sangat gembira langkah maju ini, saya membayangkan di masa depan, observasi Matahari akan makin unik.”
Sementara, pada The Guardian, ilmuwan Laboratorium Rutherford Appleton, Oxfordshire, Richard Harrison mengatakan hasil gambar STEREO akan mengubah persepsi orang terhadap Matahari.
“Matahari bukan lingkaran kuning seperti banyak orang kira,” kata dia. “Ini sangat kompleks, dengan gambaran tiga dimensi, esensi untuk cara kerjanya,” kata dia.
0 komentar:
Posting Komentar