skip to main |
skip to sidebar
Hmm, sebenarnya sih kata hati yang
terdalam nggak mau merusak persahabatan dengan cinta. Tapi, siapa yang
tahu sih kapan datang si cupid ini? Dan sekarang, kita benar-benar jadi
suka, deh sama sobat sendiri. Kalau memang berniat pedekate lebih
lanjut dan siap dengan segala resikonya, ikuti langkah-langkah ini:
- Pastikan sobat dalam kondisi jomblo.
Ingat, merebut pacar orang bukanlah tindakan yang terpuji. Jadi sesuka
apa pun kita sama sobat, tunggu sampai dia benar-benar dalam keadaan
single.
- Be more than “just a friend”.
Kalau selama ini kita menjadi sobat yang selalu jalan bareng se-geng,
sekarang saatnya untuk menunjukkan perhatian lebih (tapi nggak lebay!).
Nggak hanya sekadar berbagi cerita dan senang-senang, tapi juga
tunjukkan kalau kita care sama dia. Misalnya, mengingatkan dia tentang tugas-tugas di sekolah, atau selalu siap membantu saat dia sedang kesusahan. Make he feels like he couldn't possibly live without you. Tapi ingat, jadilah dirimu apa adanya dan jangan jadi fake, ya.
- Cobalah menjadi dirinya.
Siapa sih yang nggak merasa canggung saat didekati oleh sobat sendiri?
Jadi, pikirkan lagi semua apa yang akan kamu lakukan dan pikirkan reaksi
yang mungkin dia lakukan saat melihatnya. Jalankan proses pedekate ini
secara pelan-pelan dan bukan menjadi agresif. Bisa-bisa dia jadi lari
ketakutan, deh.
- Make a date! Jangan langsung mengajaknya buat candle light dinner.
Tapi, lakukan apa yang biasa kita lakukan dulu bareng geng, tapi
berdua (kalau dia setuju). Pergi ke toko buku, nonton bioskop, atau
sekadar nongkrong di kedai kopi sambil ngobrol.
- Sabar dan selalu lihat situasi.
Namanya juga proses pedekate, pasti butuh waktu dan kesabaran. Yang
paling penting adalah, jangan sakit hati saat nantinya dia memang
benar-benar hanya ingin berteman dengan kita. Untuk mencegahnya, saat
dia menunjukkan tanda-tanda nggak suka dengan proses pedekate kita,
lebih baik hentikan, daripada nantinya merusak persahabatan, kan?
0 komentar:
Posting Komentar